“ Inilah Magnum Opus (Karya yang
terbesar) Paulus. Surat ini menunjukkan
bahwa pengarangnya ahli pikir dan ahli teologi yang besar. Dalam surat ini ia menguraikan pokok-pokok
pengajaran yang paling lengkap dan sempurna.
Bagi dokmatika surat inilah bagian Alkitab yang paling utama. Sebab surat ini menetukan jalan pikiran
Kristen.” (Findlay)
Penulis
Penulis kitab Roma adalah Paulus. Hal ini nampak dalam Rom. 1:1, yang
menjelaskan Paulus sebagai penulis kitab ini.
Selain itu ada beberapa hal yang dikatakan penulis kitab ini sesuai
dengan apa yang dikatakan Paulus.
Misalnya: bnd Rom. 15:25-27 dengan Kis. 19:21; 20:1-5; 1 Kor. 16:1-5
mengenai perjalanan Paulus ke Yerusalem dengan membawa persmebahan dari
Makedonia. Menurut Rom. 16:3 dan Kis.
18:2-3, ia mengenal Priskila dan Akwila.
Dan menurut Rom. 1:10-15; 15:22-23 dan Kis. 19:21 Paulus rindu
mengunjungi orang percaya di Roma. Dari
kesamaan-kesamaan itu jelas bahwa rasul pauluslah penulis kitab Roma.
Tempat
Dan Tanggal Penulisan
Kemungkinan besar kitab ini ditulis
oleh Paulus di Korintus, yaitu waktu ia tinggal di Korintus selama tiga bulan
sesudah ia diusir dari Efesus (Kis. 20:3).
Di Korintus Paulus tingggal di rumah Gayus (Rom. 16:23). Gayus merupakan salah satu orang yang
dibabtis oleh Paulus (1 Kor. 1:14). Dan
saat itu Paulus pada akhir pelayanan misinya yang ketiga, menjelang
keberangkatannya ke Yerusalem (Kis. 15:22-27).
Untuk tanggal penulisannya yaitu:
kira-kira akhir tahun 56 M. Hal ini
dikarenakan Paulus mengadakan pelayanan misinya yang ketiga antara tahun 55-56
M sedangkan Korintus merupakan kota terakhir yang disinggahi Paulus. Oleh karena itu tanggal penulisan kitab ini
yaitu: kira-kira tahun 56 M.
Alamat
Surat ini dialamatkan kepada “kamu
sekalian yang tinggal di Roma, yang dikasihi Allah, yang dipanggil dan
dijadikan orang-orang kudus” (Rom. 1:7).
Pada saat Paulus menulis surat ini, ia belum pernah pergi ke Roma (rom.
1:13). Walaupun ia sudah beberapa kali ingin pergi kesana dan melayani jemaat
disana (Rom. 15:23).
Hal-hal yang berkaitan dengan jemaat
dan kota Roma:
1. Keadaan
Kota Roma Saat Itu.
Kota
Roma dikenal sebagai pusat peradapan dunia, tetapi peradapannya itu sangat
merosot. Ibu kota ini mempunyai
kedudukan yang mulia dan berkuasa dalam pemerintahan, tetapi kejahatan meraja
lela. Korupsi dimana-mana, separuh
penduduknya budak belian. Status
moralitasnya sangat rendah, orang dapat hidup dan bergaul dengan bebas. Kebobrokan moral itu masuk kedalam rumah
ibadah, segala macam kejahatan, percabulan dan kemesuman seperti yang tercatat
dalam Rom. 1:23-30 makin hari makin bertambah parah.
2. Asal
Mula Jemaat.
Sulit
dipastikan siapa pendiri jemaat di Roma, tetapi ada beberapa hal yang bisa
dijadikan pegangan tentang pendiri jemaat di Roma yaitu:
a. Kota Roma dianggap sebagai pusat dunia saat itu, tentu banyak pendatang dari tempat-tempat lain. Salah satunya tempat yang pernah dilayani oleh rasul Paulus, misalnya dalam Rom. 16 dijelaskan bahwa Priskila dan Akwila (ayat 3) yang dahulu begitu sibuk melayani di Korintus (Kis. 18:2), mungkin pindah ke sana. Jelaslah bahwa orang-orang yang diselamatkan melalui pelayanan Paulus di tempat-tempat lain ada yang kemudian pindah ke Roma dan menjadi soko guru jemaat-jemaat di sana.
b. Kis. Psl. 2 menceritakan bahwa diantara orang-orang yang mendengar khotbah Petrus pada hari Pentakhosta yang pertama, ada pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi. Diantaranya terdapat orang-orang yang benar-benar bertobat pada hari itu dan menjadi saksi-saksi Kristus setelah kembali ke Roma.
c. Gereja Katolik berpendapat bahwa Petruslah pendiri jemaat di Roma, dengan memakai Kis. 12:17 sebagai landasannya. Istilah tempat lain dalam ayat tersebut dianggap sebagai kota Roma. Tetapi pendapat ini tak dapat dipertahankan sebab pelayanan Petrus tak disinggung dalam ayat tersebut. Selain itu tak ada bukti yang jelas mengenai pelayanan Petrus di Roma.
Pada saat Paulus mengirim surat Roma,
jemaat di Roma sudah berdiri (1:8-15), Paulus sudah banyak mendengar tentang jemaat
itu. Menurut Roma psl. 16 dijelaskan
bahwa orang Kristen di Roma biasanya berkumpul di beberapa rumah (ayat 5, 10,
11, 14, 15) untuk bersekutu. Jemaat Roma
bukanlah sekelompok orang yang homogen, tetapi merupakan campuran antara orang-orang
yahudi dan bangsa-bangsa lain (bnd. 1:13; 11:13). Hal ini juga nampak dalam daftar nama yang
diberikan dalam psl. 16. Diantaranya 26
orang yang diberi salam, ada 2/3 yang memakai nama yahudi sedang 1/3 memakai
nama yang lain.
Latar
Belakang Penulisan
Ada beberapa hal yang merupakan latar
belakang penulisan kitab Roma yaitu:
1. Paulus
menulie surat Roma karena ia ingin melayani orang-orang kudus di Roma (1(10-11)
dan supaya melalui kunjungannya mereka saling menguatkan (1:12-13). Mungkin dia telah mendengar tentang
persoalan-persoalan yang ada dalam jemaat itu, sehingga dia mau mengarahkan
mereka (16:17-19).
2. Dia
mau mencari pertolongan dan dukungan dari jemaat di Roma untuk perjalanannya ke
Spanyol (15:22-29) bnd. Kis. 19:21).
Memang untuk persiapan pelayanannya di Spanyol, ia menggunakan sistem
deputasi atau perwakilan. Ia berharap
nantinya jemaat Roma mau ambil bagian dalam rencana pelayannya ke Spanyol,
dengan mengantarkan dia ke Spanyol (15:24).
Dia juga berencana untuk menjadikan kota Roma sebagai pusat misi di
Eropa sama seperti Antiokhia di Asia (bnd. Kis. 13).
3. Selain
alasan diatas, ia menulis surat ini karena ia ingin menerangkan pokok-pokok
dasar dari iman Kristen, karena dia mau memperkenalkan diri dan teologianya
dengan sungguh-sungguh sebelum dia berkunjung ke Roma.
4. Jangan
dilupakan juga, Dia yang berdiri di belakang Paulus yang memimpin Paulus
menulis surat ini yaitu Roh Kudus.
Tema
Utama Dan Isi
Tema utama dari surat Roma ini adalah
tentang pernyataan kebenaran Allah untuk semua manusia. Pernyataan ini dijelaskan dalam Rom. 1:16-17
yang berbunyi: “Injil adalah keuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang
percaya, karena didalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman,
seperti ada tertulis: orang benar akan hidup moleh imannya.” Pernyataan ini berkaitan dengan keberadaan
manusia yang telah jatuh dalam dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Oleh karena itu supaya manusia bebas dari
dosa ia harus dibenarkan oleh karena iman.
Hal-hal yang berkaitan dengan isi surat
Roma yaitu:
1. Analisa
Surat Roma.
a. Pasal 1-8 menjelaskan mengenai manusia yang terikat oleh dosa dan perlu diselamatkan. Bagian ini dapat diuraikan dalam tiga golongan yaitu:
Pertama, tentang manusia yang hidup di luar Allah (1:18 – 3:20) yang mencakup: manusia yang telah rusak karena menyembah berhala (1:20-32), karena kemunafikan (2:1-16), karena mau menyelamatkan diri melalui usaha sendiri (2:17 – 3:8) dan semua manusia telah berdosa (3:9-20).
Kedua, berita Injil merupakan kebenaran Allah yang dianugerahkan kepada kita (3:21 – 5:21). Dasarnya yaitu penebusan yang dilakukan oleh Kristus dan itu diberikan secara Cuma-Cuma kepada mereka yang percaya kepadaNya (3:24).
Ketiga, walaupun telah dibenarkan dalam Kristus, setiap orang percaya masih hidup dalam tabiat orang berdosa (6:1 – 8:39). Oleh karena itu maka orang percaya pasti menghadapi peperangan rohani. Manusia memang merupakan medan peperangan antara kuasa terang dam kuasa maut dari lahir sampai mati. Secara praktis Paulus menyebutnya sebagai peperangan antara “Roh” dan “daging”. Sebagai anak-anak Allah, setiap orang percaya harus mampu menghadapi peperangan itu. Dan harus mampu mengalahkan sifat kedagingan yang berasal dari iblis. Denagn cara hidup dalam Kristus atau dalam Roh (Rom. 8:9) sehingga kita memperoleh kemenangan. Hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam Rom. 6:11-12 yang mengatakan: “Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi didalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.” Jadi dengan hidup dalam yesus maka kita dapat mengalahkan keinginan dosa kita atau dosa tidak berkuasa atas kita.
b. Pasal 9 – 11 menjelaskan mengenai kaitan Injil dengan bangsa Israel. Paulus menegaskan bahwa Injil tidak meniadakan kehendak Allah bagi bangsa Israel (psl. 9). Sebaliknya Injil menggenapi janji Allah bagi bangsa Israel (psl. 10) dan meneguhkan pengharapan bagi Israel (psl. 11). Israel sebagai umat pilihan Allah memang dikesampingkan untuk sementara waktu, karena mereka tidak menerima Yesus sebagi Mesias. Walaupun begitu Allah tidak menolak mereka (11:1). Dia Maha Kuasa dan hanya melaksanakan rencana penebusan untuk seluruh umat manusia (9:12-32). Dan pada suatu hari Israel akan dipulihkan kembali dan diberkati oleh Allah (11:25-32). Dengan demikian Injil dapat diberitakan kepada semua manusia di dunia ini, dan “barang siapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan” (10:13).
c. Pasal 12-15 menjelaskan mengenai pengaruh Injil dalam kehidupan orang-orang percaya secara keseluruhan hidupnya atau eksistensinya. Bagian ini dibagi dalam tiga bagian yaitu:
Pertama, psl. 12 menjelaskan aspek-aspek sosial dari kehidupan kekristenan. Ayat 1-2 merupakan dasarnya yaitu perubahan batin. Buah pengudusan itu ialah melayani sesama manusia dengan kerendahan hati dan penuh kasih.
Kedua, psl. 13 menerangkan aspek-aspek kewargaan dalam hidup Kristen. Ayat 1-7 menjelaskan tanggungjawab kita kepada pemerintah. Sedangkan ayat 8-14 menjelaskan dasar dari segala perbuatan orang percaya yaitu kasih kepada sesama manusia.
Ketiga, psl. 14-15 menerangkan beberapa hubungan timbal balik dalam kehidupan Kristen, seperti hubungan antara orang yang lemah dengan orang yang kuat dalam menghadapi godaan. Dasar dari tingkah laku timbal balik itu yaitu saling mengasihi (14:1-23). Dasar itu dikuatkan dalam psl. 15:1-13 dengan menunjuk kepada keteladanan Kristus.
d. Bagian terakhir, pasal 15:15 – 16:27 yang berisi petunjuk-petunjuk yang bersifat pribadi untuk orang percaya yang disertai salam dan doa. Dalam mengakhiri suratnya Rasul Paulus mengatakan: “Bagi Dia, satu-satunya Allah yang penuh hikmat, oleh Kristus Yesus: Segala kemuliaan sampai selama-lamanya” (16:27). Hal ini menunjukkan bahwa surat Roma menekankan perbuatan Allah didalam diri Yesus Kristus.
2. Kata-Kata
Kunci
Ada
beberapa kata yang menonjol sebagai kata kunci untuk memahami surat Roma secara
tepat. Kata itu yaitu:
a. aion/ aiwn
“sampai aiwn lepas aiwn” diterjemahkan “selama-lamanya” dan aiwn sendiri diterjemahkan “dunia” karena istilah ini mengandung unsur “zaman” dan juga “dunia” (Rom. 1:25; 9:5; 11:36; 12:2; 16:27).
b. Aionios/ aiwnios
“kekal”, “abadi”, “berabad-abad” (Rom. 2:7; 5:21; 6:25; 16:26).
c. dikaios/ dikaios
Istilah ini berarti "benar" atau "adil" (Rom. 1:17; 2:13; 3:10; 3:26; 5:7; 5:19 dan 7:12).
d. Dikaiosune/ dikaioshn
Istilah ini berarti “kebenaran” atau “keadilan” (Rom. 1:17; 3:5; 3:21; 3:25; 3:26; 4:5; 4:9; dst).
e. Pisteuo/pisteuw
Kata kerja ini berarti “percaya” (Rom. 1:16; 3:23; 4:3; 4:17; 4:24; 6:8; 9:33; dst).
f. Pistis/ pistis
Istilah ini berarti “iman” (Rom. 1:5; 1:17; 3:25; dst).
Selain itu kata-kata kunci lain yaitu:
a. Kasih karunia. Istilah ini terdapat lebih dari 20 kali dalam surat ini yakni kasih karunia keselamatan.
b. Kuasa. Dari bahasa aslinya “dunamis/ dunamis”. Kata ini berkaitan dengan kuasa Allah dalam InjilNya (1:16).
c. Dosa. Ditekankan dalam Rom. 6:23.
d. Kebenaran Allah (Rom. 3:22).
e. Pendamaian, yang diperoleh karena iman kepada Kristus.
f. Anak Allah. Oleh Roh Kudus orang percaya dijadikan anak-anak Allah dan ahli waris Kerajaan Allah (8:15-17).
g. Penebusan. Yaitu penebusan oleh darah Yesus (3:24).
3. Akibat
pembenaran.
Ada
tujuh akibat bila orang percaya dibenarkan oleh iman sesuai Rom. 5:1-11, yaitu:
a. “Kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah” (5:1).
b. “Kita beroleh jalan masuk kepada kasih karunia” (5:2).
c. “Kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah” (5:2).
d. “Kita bermegah dalam kesengsaraan” (5:3).
e. “Kasih Allah telah dicurahkan didalam hati kita oleh Roh Kudus” (5:5).
f. “Kita ... akan diselamatkan dari murka Allah” (5:9).
g. “Kita bermegah dalam Allah” (5:11).
4. Tiga
Macam Kematian.
Ada
tiga macam kematian yang terjadi pada orang percaya yaitu:
a. “Mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus” (6:11).
b. “Mati bagi hukum Taurat ... supaya menjadi milik orang lain (Kristus)” (7:4).
c. “Mati bagi daging ... hidup dipimpin Roh” (8:13).
5. Keselamatan
Bersifat Universal.
Dalam
surat Roma ini Paulus menjelaskan bahwa dirinya sebagai rasul bagi semua bangsa
(1:5) dan ia juga melukiskan secara singkat sejarah dunia kafir sebagai pembuka
pernyataannya (1:18-32). Paulus juga
meyakinkan bahwa keselamatan Allah adalah juga bagi “bangsa-bangsa lain” (3:29)
dan dalam hal keselamatan tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang
Yunani, keselamatan bersifat universal.
Garis
Besar
Garis besar kitab Roma ini dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Pendahuluan
(1:1-17).
a. Salam (1:1-7)
b. Hubungan antara Paulus dengan para pembacanya (1:8-15).
c. Tema (1:16-17).
2. Bagian
Ajaran (1:18 – 11:36).
a. Pembenaran karena iman (1:18 – 8:39).
· Latar belakangnya: manusia terjual dibawah dosa (1:18 – 3:20).
· Tentang keselamatan/ pembenaran karena iman (3:21 – 5:21).
· Akibatnya dalam kehidupan Kristen (6:1 – 8:39).
b. Penyelematan Israel (9:1 – 11:36).
3. Bagian
Praktis (12:1 – 15:13).
a. Nasehat-nasehat yang bersifat umum (12:1 – 13:14).
· Aspek-aspek sosial dari hidup Kristen (psl. 12).
·
Aspek-aspek kewargaan dari hidup kristen
(psl. 13).
b. Nasehat-nasehat yang khusus (14:1 – 15:13).
4. Penutup
Dan Salam (15:14 – 16:27).
Maksud
dan Tujuan
Paulus menulis surat ini untuk
mempersiapkan jalan bagi pelayanannya di Roma serta rencana pelayanannya ke
Spanyol. Tujuannya yaitu:
1. Untuk
menguatkan dan menjelaskan ajaran yang benar mengenai injil karena jemaat Roma
rupanya mendengar kabar angin yang diputarbalikkan mengenai berita dan ajaran
Paulus (3:8; 6:1-2, 15).
2. Paulus
berusaha untuk memperbaiki beberapa persoalan yang terjadi didalam gereja
karena sikap yang salah orang-orang Yahudi terhadap mereka yang bukan Yahudi
(2:1-29; 3:1,9) dan orang bukan Yahudi terhadap orang Yahudi (Mis. 11:11-36).
Ciri
Khas
Ciri khas dari surat Roma ini yaitu:
1. Surat
Roma merupakan surat Paulus yang paling sistematis, surat teologis yang paling
hebat.
2. Paulus
menulis dengan gaya tanya jawab atau gaya diskusi (3:1, 4-6, 9, 31).
3. Paulus
menyampaikan “kebenaran Allah” sebagai inti pernyataan Injil (1:16-17).
4. Paulus
memusatkan perhatian kepada sifat rangkap dari dosa bersama dengan persediaan
Allah didalam Kristus untuk masing-masing aspek dosa, yaitu:
a. Dosa sebagai pelanggaran pribadi (1:1 – 5:11).
b. Prinsip “dosa” (bhs. Yunani: he hamartia) yaitu kecenderungan bawaan yang dalam untuk berbuat dosa yang tinggal dalam hati setiap orang sejak kejatuhan Adam (5:12 – 8:39).
5. Roma
psl. 8 adalah uraian yang paling luas dalam Alkitab mengenai peranan Roh Kudus
dalam kehidupan setiap orang percaya.
6. Surat
Roma ini berisi pembahasan yang paling berbobot mengenai penolakan Kristus oleh
orang Yahudi dan tentang rencana penebusan Allah yang bermula dari Israel dan
akhirnya menuju kembali kepada Israel (psl. 9:11).
Hal
– Hal lain Dalam Kitab Roma
1. Tugas
Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya yaitu:
a. Roh itu memerdekakan (8:2).
b. Roh itu menanam hidup dan damai sejahtera dalam diri orang percaya (8:6).
c. Roh itu memimpin orang percaya (8:14).
d. Roh itu menjadikan orang percaya Anak-Anak Allah (8:15).
e. Roh itu meyakinkan orang percaya akan pengharapan (8:16).
f. Roh itu menanamkan pengharapan kekal (8:23-25).
g. Roh itu membantu orang percaya dalam kelemahan saat berdoa (8:26).
2. Tokoh-tokoh
dalam Kitab Roma.
Paulus
merupakan tokoh utama kitab Roma ini sebab dialah yang menulis kitab ini. Selain itu tokoh-tokoh yang lain yaitu:
Priska dan Akwila (16:3-5), Febe (16:1-2), Epenetus (16:5), Maria (16:6),
Andronikus dan Yunias (16: 7), Ampliatus, Urbanus, Stakis dan Apeles (16:8-10),
Aristobulus dan Narkisus (16:10-11), Trifena, Trifosa dan Persis (16:12), Rufus
(16:13), Filologus (16:15), Tertius (16:22), Gayus (16:23) dan Eratus (16:23).
Kesimpulan
Kitab ini menjelaskan bahwa keselamatan
itu bersifat universal yaitu bahwa keselamatan tidak hanya untuk orang Yahudi
saja tetapi untuk bangsa lain juga.
Kitab ini juga menekankan bahwa keselamatan anugerah Tuhan. Manusia yang selamat yaitu manusia yang telah
dibenarkan dalam Kristus, karena hidup oleh iman.
0 komentar:
Post a Comment