4:03 PM
0

 


Kristologi merupakan bagian yang membahas lebih mendalam tentang pribadi Yesus.  Secara umum, nama “Yesus” baru tenar di dalam Perjanjian Baru.  Hal ini terjadi karena kurangnya pemahan mendalam tentang Trinitas yaitu Tritunggal.  Bahwasanya Yesus juga sudah ada sebelum sejarah manusia dan bahkan sebelum penciptaan.[1]  Keadaan seperti ini biasanya disebut Pra-eksistensi Yesus yang artinya Yesus ada pada masa Perjanjian Lama.  Di dalam Perjanjian Lama yang menonjol penggunaan nama adalah “Allah”.  Pada umumnya banyak pemahaman bahwa Yehova dalam Perjanjian Lama berbeda dengan Yesus di dalam Perjanjian Baru.[2]

            Meskipun dalam Perjanjian Lama nama “Yesus” tidak kelihatan, tetapi bukan berarti Yesus belum ada.  Sebenarnya Yesus belum berkarya karena dalam Perjanjian Baru Yesus baru memulai karya agungNya  secara langsung melalui inkarnasinya di dunia  menjadi manusia.  Di dalam Perjanjian Lama, Yesus menampakkan diriNya dalam berbagai bentuk untuk berkomunikasi dengan umatNya.  Dalam Perjanjian Lama Yesus datang ke dunia untuk menggenapi tujuanNya melalui nama yang berbeda-beda.  Selain hal itu juga, Yesus menyatakan kehadiranNya diantara umat Israel dalam bentuk simbolik.  Misalnya ketika orang Yahudi kuno menjalankan ibadah kurban dan membunuh anak domba atau kambing.[3]

            Lalu bagaimana pandangan Kristologi dalam Perjanjian Lama?  Dalam Perjanjian Lama pribadi Yesus belum kelihatan secara jelas seperti dalam Perjanjian Baru.  Akan tetapi Perjanjian Lama telah jauh memberikan nubuat tentang Yesus sebagai pribadi kedua Tritunggal.  Ada banyak ayat yang menjelaskan tentang Yesus yang akan datang memerintah secara langsung dan itu sudah tergenapi dalam zaman Perjanjian Baru.[4]  Apakah karna Yesus baru nyata secara langsung di Perjanjian Baru berarti kisah Yesus baru ada di Perjanjian Baru juga?  Tidak.  Sejak kekekalan Dia ada.

 

A.   Penjelasan Ayat (Maz.  2)

            Salah satu Kitab dalam Perjanjian Lama yang juga membahas pribadi Yesus adalah kitab Mazmur.  Kitab Mazmur adalah kitab yang berisi nyanyian pujian, doa untuk pertolongan Allah, dan syair yang menyatakan kepercayaan umat kepada Allah.[5]  Adapun dalam kitab Mazmur yang membahas tentang Mesias adalah khususnya dalam pasal 2.  Ini bisa dikatakan salah satu nubuat tentang Yesus. Mazmur 2 ini merupakan nyanyian raja pada hari pemahkotannya.  Inti pernyataan Mazmur ini adalah mengenai hubungan antara raja-raja dunia dengan kekuasaan Tuhan dan yang diurapiNya.  Permufakatan melawan dan untuk membebaskan diri dari kekuasaan raja Israel secara langsung adalah suatu pemberontakan melawan Tuhan karena raja Israel telah ditetapkan menjadi Putra Tuhan sendiri. Dia diberi kuasa untuk menjadikan bangsa-bangsa milik pusakanya.  Kekuasaan raja Israel tidak dapat dimengerti lepas dari kekuasaan Tuhan.  Tujuan Mazmur ini dikatakan pengakuan akan Tuhan sebagai Allah yang mengurapi dan melantik rajaNya di Sion.[6]

            Di dalam Perjanjian Allah, Allah hanya memerintah melalui pesan kepada para nabi (Theokrasi) dan memasuki masa kerajaan (Monarki), Allah juga tetap memakai nabi-nabi untuk menegur dan menyampaikan petunjuk kepada umatnya.[7]  Akan tetapi bangsa-bangsa masih rusuh dan gaduh karena mereka ingin melepaskan diri dari status sebagai taklukan.  Akan tetapi itu sia-sia saja.  Dan Allah menanggapi ini sebagai cemoohan karena bagaimanapun manusia berusaha maka itu hanya sia-sia saja.[8]  Yang pada akhirnya Allah sendiri akan menetapkan dan menggenapkan penetapan itu dalam diri Yesus untuk menguasai bangsa-bangsa dan bahkan meremukkan dengan gada besi.  Istilah gada besi ini adalah memerintah dengan keras.[9]

            Mengapa hal ini dikatakan Allah karena manusia sendiri bahkan dalam ayat 10 raja-raja dan hakim dunia sudah menyimpang dari aturan yang benar.  Sehingga Allah kembali mengingatkan mereka untuk bersikap bijak, beribadah yang benar, taat dan senantiasa berlindung padaNya.[10]  Sebenarnya Dia itu siapa? Dia adalah yang yang dijanjikan yaitu Yesus.  Ayat 7, dengan tegas Allah mengatakan Anakku Engkau.  Ini adalah menunjuk pada Pribadi Yesus sendiri yang adalah Mesias.  Akan tetapi nubuat Mesias dalam konteks ini belum belum tergenapi karena dalam konteks ini adalah Yesus dinubuatkan tentang kedatangannya yang kedua kali yaitu tentang penghakiman dan penegakan hukum di dunia untuk meremukkan kerajaan-kerajaan yang tidak sesuai dengan keinginan Allah dan mendirikan kerajaan kekalNya.[11]

 

B.   Teologi Kristologi Berdasarkan Mazmur Pasal 2

Beberapa Mazmur disebut “Mesianis” karena gambaran profetiknya tentang Yesus sang Mesias (Kristus) yang meliputi kehidupan, kematian, kebangkitan dan pemerintahanNya di masa yang akan datang.[12]  Mazmur 2 ini dipandang sebagai Mazmur Mesianis.  Sangat dilandaskan pada peristiwa historis seperti dicatat dalam 2 Samuel 5:3, atau penobatan saat salah satu penobatan salah seorang raja keturunan Daud.  Puisi ini memamerkan keseluruhan dunia yang menata dirinya menentang Tuhan dan yang melawan pemerintahanNya dan membandingkan hasutan dan kesia-siaan kaum pemberontak dengan ketetapan dan tujuan Allah yang tidak terganggu.[13]

Dalam Mazmur ini menggambarkan pemberontakan bangsa-bangsa dan kedatangan Kristus untuk mendirikan kerajaan kekalNya.  Allah adalah Mahakuasa dan mengetahui pemberontakan dan rancangan bangsa-bangsa untuk menentang yang diurapiNya.  Dalam ayat 4 jelas, bahwa Allah hanya tertawa.  Istilahnya adalah “mencemoohkan” manusia yang hanya melakukan usaha sia-sia dalam menentang yang diurapiNya.[14]

Ayat 5, frasa “Maka” menandai pengakhiran dari zaman kebebasan manusia yang kelihatan dan pengukuhan tujuan Allah di atas dunia ini.  Demikian pastilah memuncak  yang telah ditetapkan itu sehingga Allah tidak keberatan membiarkan abad-abad bagi bangsa-bangsa untuk masa pemberontakan mereka dan mematangkan rencana mereka untuk meneriakkan segala keberatan mereka terhadap pemerintahanNya dan mencoba setiap upaya perlawanan.  Lalu ketika waktunya sudah genap, Ia pun campur tangan dengan murkaNya “Har” amarah yang menyala.[15]

Ungkapan “AnakKu engkau”! dan “Engkau telah kuperanakkan hari ini” dapat dipahami juga dalam penggenapannya di dalam Lukas 1:32 dan Kis. 13 :33; Ibrani 1:5.  Hal ini menjelaskan bahwa yang dimaksud dalam Mazmur 2:7 merupakan nubuatan tentang Yesus dan penggenapannya sempurna dalam diri Yesus Kristus bahwa telah menduduki tahta kerajaan Daud, bapak leluhurNya.  Pada hari kebangkitanNya Dia ditetapkan, menurut Roh kekudusan, menjadi Putera / Anak Allah yang berkuasa karena oleh kebangkitannya dari antara orang mati, Yesus Kristus Tuhan kita.[16]  Serupa pula halnya dengan janji pemberian bangsa-bangsa dan seluruh bumi, sudah lama dipahami selaku pengharapan Mesianis yang dikenakan kepada Kristus.[17]Jadi dalam bagian ini, nubuat dalam ayat 7 sudah tergenapi dalam diri Yesus.

Akan tetapi, dibagian terakhir, dijelaskan bahwa bencana itu belumlah lewat seperti yang tertulis “Meremukkan dengan gada besi, memecahkan seperti tembikar tukang periuk”.  Ini adalah berhubungan dengan akhir zaman “Eskatologi” yaitu kedatangan Yesus dalam kemuliaanNya.  Untuk diharapkan untuk masa-masa sebelum masa yang akan datang Dia datang dengan kemuliaanNya, hendak senantiasa taat dan bertindak bijak.  Sehingga kemungkinan-kemungkinan antara murka atau pernaungan, antara kehancuran dan berkat, terbentang dihadapan mereka.[18]

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Thomas Hwang, Kristologi Yogyakarta:  AMI Korea, 2011

 

Alkitab Edisi Studi, Jakarta:  LAI, 2010

 

M.  C.  Barth dan B.  A.  Pareira, Tafsiran Alkitab Mazmur 1-41,Jakarta:  Bpk Gunung Mulia, 1989

 

Materi mata kuliah : Tafsiran PL I

 

SabdaWeb.

 

Alkitab Penuntun,Malang:  Gandum  Mas, 2016

 

Tafsiran Alkitab Masa Kini 2 Ayub-Malekhi, Jakarta:  BPK Gunung Mulia, 1991

 

 

           

 

 

 

 

 



[1]Thomas Hwang.  Kristologi,(Yogyakarta:  AMI Korea, 2011), hlm.  179.

[2]Ibid.   Thomas Hwang.  Hlm.  179.

[3]Ibid.  Thomas Hwang.  Hlm.  180.

[4]Ibid.  Thomas Hwang.  Hlm.  201.

[5]Alkitab Edisi Studi, (Jakarta:  LAI, 2010), hlm.  867.

[6]M.  C.  Barth dan B.  A.  Pareira.  Tafsiran Alkitab Mazmur 1-41 (Jakarta:  Bpk Gunung Mulia, 1989), hlm.  19.  

[7]Materi mata kuliah : tafsiran PL I

[8]SabdaWeb.

[9]SabdaWeb.

[10]M.  C.  Barth dan B.  A.  Pareira.  Tafsiran Alkitab Mazmur 1-41 (Jakarta:  Bpk Gunung Mulia, 1989), hlm.  17.

[11]SabdaWeb.

[12]Alkitab Penuntun, (Malang:  Gandum  Mas, 2016), hlm.  1071.

[13]Tafsiran Alkitab Masa Kini 2 Ayub-Malekhi, (Jakarta:  BPK Gunung Mulia, 1991), hlm.  126.

[14]Ibid.   Alkitab Penuntun.  Hlm.  1071-1072.

[15]Ibid. Tafsiran Alkitab Masa Kini 2 Ayub-Malekhi.  Hlm.  127.

[16]Ibid. M.  C.  Barth dan B.  A.  Pareira.  Hlm.  23.

[17]Ibid.  Tafsiran Alkitab Masa Kini 2 Ayub-Malekhi.  Hlm.  127.            

[18]Ibid.  Tafsiran Alkitab Masa Kini 2 Ayub-Malekhi.  Hlm.   127-128.

0 komentar:

Post a Comment