8:11 PM
0

 

 

         Kitab Matius merupakan Kitab pertama berdasarkan kanonisasi.  Dan juga merupakan kitab pertama dalam Kitab perjanjian Lama.  Kitab ini termasuk dalam kategori Injil Sinoptis.

Penulis

         Kitab Matius ini bersifat anonim, sebab penulis tidak mencantumkan namanya dalam kitab ini.  Akan tetapi ada beberapa alasan membuktikan bahwa penulis kitab ini yaitu Matius Lewi.  Ia merupakan anak dari Alfeus.  Ia juga seorang pemungut cukai, yang dipanggil Yesus menjadi salah seorang dari kedua belas muridNya (Mat. 9:9).  Alasan-alasan itu antara lain:

1.    Hal itu sesuai dengan tradisi yahudi yang mengakui bahwa Matius Lewi sebagai penulis Injil Matius.

2.  Sesuai dengan kesaksian dari isi Injil itu sendiri, misalnya: Hanya Injil Matius yang mengatakan “ Matius pemungut cukai” (Mat. 10:3), sedangkan kitab lain tidak menjelaskan hal itu.  Hal ini menunjukkan hanya seorang hamba Tuhan yang mau merendahkan diri, berani menyebut dirinya sebagai pemungut cukai karena pemungut cukai sangat dibenci oleh orang Yahudi.  Sedangkan penulis lain tidak mau menjelaskan temannya dengan menyebut secara terus terang.

3.    Kesaksian Bapa-Bapa Gereja. 

Seorang Uskup di Hierapolis yang bernama Papias, pada tahun 130 AD mengatakan bahwa: “Matius telah mencatat pengajaran-pengajaran Yesus.”  Hal ini juga disinggung oleh Eusebius, seorang ahli sejarah abad ke-3 dan ke-4.  Menurut Ireneus (tahun 185 AD) mengatakan bahwa pengajaran-pengajaran yang ditulis Matius itu adalah Injil Matius.  Pendapat ireneus ini didukung oleh bapak-bapak gereja lain yaitu: Tertulianus, Origenes dan Klement dari Aleksandria.

Sesuai dengan alasan diatas maka dapat dipastikan bahwa penulis Kitab matius ini yaitu Matius lewi.

Tanggal Dan Tempat Penulisan

         Tidak ada bukti yang jelas yang dapat dijadikan pegangan tentang tanggal penulisan Kitab Matius.  Tetapi ada beberapa ahli menafsirkan bahwa Kitab ini ditulis anatar tahun 60 sampai 65 AD yaitu sebelum kehancuran Yerusalem oleh tentara Romawi tahun 70 AD.  Pandangan ini didukung oleh kesaksian Irenius yang mengatakan bahwa Injil Matius ditulis “pada waktu Petrus dan Paulus mengabarkan Injil di Roma” yaitu sekitar tahun 60 sampai 65 AD.  Sampai saat ini pandangan ini banyak diterima oleh para ahli.  Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa Kitab Matius ditulis sekitar tahun 60 sampai 65 AD.

         Untuk tempat penulisan kemungkinan di Antiokia.  Karena kitab ini banyak dipakai oleh jemaat-jemaat di Siria Yahudi, khususnya Antiokia.  Gereja di Antiokia adalah gereja pertama yang mempunyai anggota orang Yahudi.  Dan menurut Papias, salah seorang bapa gereja, Kitab matius ini ditulis dalam bahasa Ibrani.

Penekanan Dan tema Utama

         Tema utama kitab Matius yaitu mengenai Yesus Kristus sebagai Mesias seperti yang dinubuatkan para nabi Perjanjian Lama.  Mesias artinya yang diurapi.  Hal ini nampak dalam isi kitab ini, yang menekankan akan kuasa Allah dalam diri Yesus sebagai Juru Selamat yang dinantikan.

         Selain itu dalam kitab ini juga dijelaskan lima khotbah besar yang dilakukan oleh Yesus.  Khorbah-khotbh ini biasanya diakhiri dengan perkataan: “Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah ...” (Mat. 7:28).  Kelima khotbah itu yaitu:

1.    Khotbah di bukit (5:1 – 7:27).

2.    Pengutusan kedua belas rasul (10:1-42).

3.    Perumpamaan-perumpamaan (13:1-52).

4.    Khotbah tentang jemaat Allah (18:1-53).

5.    Khotbah tentang akhir zaman (23:1 – 25:46).

         Dalam kitab ini juga ada beberapa peristiwa yang tidak terdapat dalam kitab lain, diantaranya yaitu: Penglihatan Yususf (1:20-24),  kunjungan orang-orang Majus (2:1-12), pelarian ke Mesir (2:13-15), pembunuhan bayi (2:18), mimpi istri Pilatus (27:19), kematian Yudas (27:3-10), pemberian uang suap kepada para penjaga (28:12-15) dan amanat pembabtisan (28:19-20).

         Kisah-kisah perumpamaan yang hanya terdapat dalam kitab Matius diantaranya: lalang diantara gandum (13:24-30), harta yang terpendam (13:44), mutiara (13:45-46), pukat (13:47), hamba yang tidak mengampuni (18:23-35), orang-orang upahan di kebun anggur (20:1-16), dua orang anak (21:28-32), perjamuan kawin putra raja (22:1-13), sepuluh gadis pengiring mempelai (25:1-13) dan talenta (25:14-30).

         Tiga mujijat yang hanya terdapat dalam kitab Matius yaitu dua orang buta (9:27-31), orang bisu yang kerasukan setan (9:32-34) dan mata uang didalam mulut ikan (17:24-27).  Mujijat-mujijat ini menekankan bukti tentang kekuasaan Yesus sebagai Mesias.

         Unsur pendidikan juga menjadi tekanan dalam kitab ini.  Hal ini dapat dilihat dari khotbah-khotbah yang dikutib dari ajaran Yesus.  Misalnya pasal 5, 6, 7, 10, 13, 18, 23, 24, dan 25.

Tokoh

         Secara umum tokoh-tokoh dalam Kitab Matius sama dengan tokoh-tokoh dalam kitab Injil lainnya.  Misalnya: Yusuf (1:18-25), Herodes Agung (2:1-16), ibu Yakobus dan Yohanes (20:20-21), Yohanes Pembabtis (3:1-12), Maria ibu Yesus, kedua belas rasul, Kayafas, Pilatus, Simon dari Kirene, Yusuf dari Arimatea dan banyak tokoh kecil lainnya.

Sifat-Sifat Khusus

         Sifat-sifat khusus dari kitab Matius diantaranya:

1.    Matius adalah Injil penganjaran.

Dalam setiap bagian dari Injil ini terdapat satu contoh ajaran yang panjang, misalnya: Bagian nubuat diwujudkan (1:1 – 4:11), ajaran khotbah Yohanes (3:1-12), prinsip diberitakan (4:12 – 7:29), ajaran khotbah di bukit (5:1 – 7:29), kekuasaan diungkapkan (8:1 – 11:1), ajaran amanah penginjilan (10:1-42), rencana dijelaskan (11:2 – 13:53), ajaran kisah perumpamaan (13:1-52), tujuan dinyatakan (13:54 – 19:2), ajaran makna pengampunan (18:1-35), kesulitan timbul (19:3 – 26:2), ajaran kecaman dan ramalan (23:1 – 25:46), penderitaan dijalani (26:3 – 28:10), tidak ada ajaran tindakan dan penutup (28:11-20) dan ajaran Amanat Agung (28:19-20).

2.    Matius adalah Injil jemaat.

Injil Matius adalah satu-satunya Injil yang memunculkan kata jemaat (16:18; 18:17).  Kedua ayat ini diucapkan oleh Yesus menunjukkan bahwa Ia mempunyai gagasan yang pasti tentang gereja sebagai suatu lembaga yang akan datang.  Secara khusus kontek dalam 18:17 mengandung unsur penggembalaan yaitu menekankan perhatian pada anggota jemaat yang menyeleweng (yaitu “domba yang hilang” 18:10-14) dan berbuat salah (yaitu “aoabila saudara berbuat dosa” 18:15-20).

3.    Matius adalah Injil Raja.

Injil ini menekankan sifat Kristus sebagai Raja.  Hal ini  nampak dalam silsilahNya pada pasal 1, dimana Ia adalah keturunan raja Yehuda, saay Yesus memasuki Yerusalem sebagai raja (21:5-7) dan tulisan di atas kayu salib yang dipasang Pilatus (inilah raja orang Yahudi, 27:37).

Alamat Dan Tujuannya

         Kitab ini ditulis untuk orang percaya bangsa Yahudi.  Hal ini sesuai dengan latar belakang Yahudi yang ada dalam kitab ini yaitu:

1. Ketergantungannya pada penyataan, janji dan nubuatan Perjanjian Lama untuk membuktikan bahwa Yesus memang Mesias yang dinantikan (2:17-18; 3:15; 4:14; 5:17).

2.    Hal ini menurut garis silsilah Yesus, bertolak dari Abraham (1:1-17).

3. Pernyataan berulang-ulang bahwa Yesus adalah anak Daud (1:1; 9:27; 12:23; 15:22; 20:30-31; 21:9).

4.   Penggunaan istilah yang khas Yahudi seperti “Kerajaan Sorga” yang searti dengan Kerajaan Allah, sebagai ungkapan rasa hormat orang Yahudi yang segan menyebut nama Allah secara langsung.

Walaupun begitu, kitab ini juga ditujukan kepada semua orang secara universal.  Matiuslah yang menyinggung orang-orang Majus dari timur (2:1) dan yang menyampaikan perintah Yesus untuk memberitakan Injil sampai ke ujung bumi (28:19-20).  Selain itu ada aspek misi yang kuat dalam Injil Matius, misalnya perkataan Yesus “Injil kerajaan itu akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian semua bangsa” (24:14).   Kitab ini juga menjelaskan bahwa kerajaan Allah akan diambil dari orang Yahudi dan akanj diberikan kepada bangsa lain (21:43 bdn. 25:32; 26:13).

Tujuan Penulisan

         Tujuan penulisa kitab ini adalah:

1.   Untuk memberikan kesaksian kepada pembacanya kisah seorang saksi mata mengenai kehidupan Yesus.

2. Untuk menyakinkan pembacanya bahwa Yesus adalah Anak Allah dan Mesias yang dinubuatkan oleh nabi Perjanjian Lama yang sudah lama dinantikan.

3.    Untuk menunjukkan bahwa Kerajaan Allah dinyatakan didalam dan melalui Yesus Kristus dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.

4.  Matius ingin membela kebenaran Injil terhadap serangan-serangan orang Yahudi (Misalnya: 5:20; 22:1-14; 22:1-14; 23:1-36).

Ciri Khas

         Ciri khas kitab Matius adalah:

1.    Kitab ini merupakan Injil yang mencolok sifat ke-Yahudi-annya.

2. Ajaran dan pelayanan Yesus dibidang penyembuhan dan pelepasan disajikan secara teratur.

3.    Kerajaan Sorga disebutkan dua kali lebih banyak dari pada kitab lain di Perjanjian baru.

4.    Matius menekankan standart kebenaran dari Kerajaan Allah (psl. 5-7). Kuasa kerajaan itu diatas dosa, penyakit, setan-setan bahkan kematian dan kejayaan kerajaan itu dimasa depan secara mutlak terjadi pada akhir zaman.

5.    Hanya Injil ini yang menyebutkan atau menubuatkan gereja sebagai suatu wadah yang menjadi milik Yesus dikemudian hari (16:18; 18:17).

Garis Besar

         Secara garis besar kitab ini dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu:

1.    Pendahuluan.

a.                Silsilah (1:1-17).

b.                Kelahiran (1:18 – 2:23).

c.                Babtisan (3:1-17).

d.                Pencobaan (4:1-11).

2.    Pelayanan Tuhan Yesus di Galilea.

a.              Pendahuluan (4:12-25)

b.              Pengajaran: Khotbah di bukit (5:1 – 7:27).

c.              Pekerjaan: 10 macam tanda mujijat (8:1 – 9:38).

d.              Pengajaran: Khotbah pengutusan (10:1-42).

e.              Berita pelayanan Tuhan Yesus (11:1 – 12:50).

f.                Pengajaran: Perumpamaan-perumpamaan (13:1-52).

g.              Berita pelajaran Tuhan Yesus (13:53 – 17:27).

h.               Pengajaran: Tentang jemaat Allah (18:1-35).

3.    Pelayanan Tuhan Yesus di Yudea.

a.              Berita pelayanan Tuhan Yesus Kristus (19:1 – 22:46).

b.             Pengajaran: Tentang akhir zaman (23:1 – 25:46).

c.              Penyaliban Yesus (26:1 – 27:66).

d.              Kebangkitan Yesus (28:1-15).

e.               Perintah untuk memberitakan Injil (28:16-20).

Penjelasan Kristus Sebagai Raja Dalam Injil Matius

         Dibawah ini akan dijelaskan hal-hal yang berhubungan dengan Kristus sebagai Raja dalam Injil Matius.  Hal-hal itu diantaranya:

1.    Nama Raja itu disebut “Imanuel, Allah beserta kita” (1:23; 2:2).

2.    Proklamasi Raja itu ialah “Persiapkanlah jalan Tuhan” (3:3).

3.    Kedudukannya sebagai Raja dinyatakan dengan “seorang pemimpin” (2:6).

4. Dalam upacara naik tehtaNya Allah Bapa mengatakan: “Inilah Anak yang Kukasihi, kepadanyalah Aku berkenan” (3:17).

5.   Kristus harus dihormati sebagai Raja sebagaimana nyata dalam perkataanNya: “Engkau harus menyembah Tuhan Allahmu dan hanya kepada Dialah engkau berbakti” (4:10).

6.   Kewibawaan Kristus nyata dalam kata-kata: “Ia mengajar mereka sebagai seorang yang berkuasa” (5:2).

7.    Ia mempersatukan kerajaan BapaNya dengan ucapan: “Siapa tidak bersama Aku melawan Aku” (12:23-25).

8.   Dialah Raja yang mempunyai musuh sebagaimana dikatakan: “Yesus mulai menyatakan bahwa Ia harus menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua” (16:21).

9.    Cinta kasih Raja itu nyata dalam perkataanNya: “Anak manusia datang untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang” (20:28).

10. Kemuliaan Raja itu nampak, “Anak manusia datang dalam kemuliaanNya” (25:31-34).

11. Raja itu dipersembahkan, yang dibuktikan dengan “Inilah Yesus, Raja orang yahudi”  (27:35-37).

12. Kemenangan Raja itu jadi sebagaimana dinubuatkan: “Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakanNya” (28:6).

Yesus Adalah Mesias yang Dijanjikan Dalam Perjanjian Baru

     Yang diutamakan Matius dalam kitabnya adalah Yesus sebagai Mesias yang dinantikanbangsa Yahudi, yang telah dinubuatkan oleh para nabi Perjanjian Lama.  Tidak kurang dari 15 kali Matius membandingkan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam diri Yesus dengan isi Perjanjian Lama.  Diantaranya yaitu:

1.    Kelahiran Yesus (Mat. 1:18 dengan Yes. 7:14).

2.    Pembunuhan anak-anak di Betlehem (Mat. 2:6-8 dengan Yer. 31:15).

3.    Penyingkiran ke Mesir (Mat. 2:13-15 dengan Hos. 11:1).

4.    Pelayanan Yesus di galilea (Mat. 4:12-16 dengan Yes. 9:1-2).

5.    Yudas mengkhianati Yesus (Mat. 26:14-16 dengan Maz. 41:10).

6.    Ketiga puluh uang perak dikembalikan (Mat. 27:3-10 dengan Zak. 11:13).

7.    Saksi-saksi dusta menyerang Yesus (Mat. 26:60-61 dengan Maz. 27:12).

8.    Yesus tinggal iam terhadap saksi-saksi dusta itu (Mat. 26:62-63 dengan Yes. 53:7).

9.    Yesus memikul kelemahan kita (Mat. 8:16-17 dengan Yes. 53:4-5).

10. Yesus disalib diantara dua orang penyamun (Mat. 27:38 dengan Yes. 53:12).

11. Yesus menanggung penyakit kita (Mat. 8:16-17 dengan Yes. 53:4-5).

12. Yesus dihina dan diolok-olok (Mat. 27:39-44 dengan Maz. 22:7-9).

13. Yesus diberi minum anggur (Mat. 27:34,38 dengan Maz. 69:22).

14. Yesus dikuburkan (Mat. 27:57-60 dengan Yes. 53:9).

15. Kebangkitan Yesus (Mat. 28:9 dengan Maz. 16:10).

Penutup

         Secara garis besar isi kitab Matius berhubungan dengan Tuhan Yesus.  Baik itu kepribadianNya maupun pelayananNya.  Dan Injil ini menekankan Yesus Kristus sebagai mesias, Anak Allah yang hidup.  Yang mampu menyelamatkan manusia dari dosa menuju hidup yang kekal.


 

0 komentar:

Post a Comment