6:21 PM
0

 


 

         Kitab Markus merupakan Injil kedua sesuai dengan urutan kitab-kitab Injil kanonisasi Yunani.  Kitab ini hanya terdiri dari enam belas pasal, dan dibandingkan dengan Injil lainnya, Injil ini termasuk yang paling pendek.  Selain itu sebagian besar isi Injil ini terdapat dalam ketiga Injil lainnya.

 Penulis

         Kitab markus bersifat anonim, karena nama penulisnya tidak disebutkan didalamnya.  Walaupun begitu ada beberapa bukti menjelaskan bahwa Injil ini ditulis oleh Yohanes Markus.  Bukti-bukti itu yaitu:

1.    Tradisi gereja mula-mula menegaskan bahwa Yohanes Markus penulis kitab Markus.

2.    Kesaksian kitab Markus sendiri.  Kitab ini diwarnai oleh latar belakang sipenulis.  Ia adalah orang Yahudi karena sesuai isi kitab ini, ia mengenal adat istiadat orang yahudi dan hal ini sesuai dengan keadaan Markus yang merupakan orang yahudi asli.  Selain itu ada kemungkinan bahwa Markus pernah bertemu dengan Yesus dan para rasul.  Hampir semua penafsir sependapat bahwa “orang muda” dalam mark. 14:51-52 adalah Markus sendiri.  Salah satu sebab adalah hanya kitab markus yang mencatat peristiwa itu.  Rupanya penulis kitab Injil yang lain tidak tahu atau tidak ada informasi bahwa ia ada di taman Getsemani saat Yesus ditangkap, hanya ia yang tahu dan hal itu ditulis dalam tulisannya.

3. Kesaksian tokoh-tokoh gereja mula-mula.  Tokoh-tokoh gereja mula-mula mengakui Yohanes markus sebagai penulis kitab ini.  Hal ini nampak melalui tulisan Papias.  Dia menulis: “Markus juru bahasa Petrus mencatat dengan teliti, walaupun dia tidak memperhatikan urutan-urutan peristiwa itu.  Dia menulis sesuai ingatannya tentang Yesus.  Dia dididik dibawah pimpinan Petrus, oleh karena itu benar semua yang ditulis Markus.  Segala sesuatu ditulis dengan teliti dan dia berusaha untuk tidak melupakan sedikitpun dari apa yang didengarnya.”  Sedangkan Klement dari Aleksandria (tahun 220 AD) mengatakan bahwa Injil yang kedua itu ditulis oleh markus atas dorongan dan keinginan para pendengar di kota Roma.  Selain kedua tokoh diatas masih banyak tokoh gereja yang mengaku Markus sebagai penulis Injil ini.

 Riwayat Penulis

         Yohanes Markus berasal dari keluarga yang berada, ia anak dari maria, kawan para rasul (Kis. 12).  Rumahnya pernah dijadikan markas para pemimpin umat Kristen di Yerusalem.  Hal itu terbukti waktu Petrus dilepaskan dari penjara, ia langsung menuju rumah Markus untuk menemui rekan-rekannya (Kis. 12:12).  Dan ada kemungkinan juga ruang atas rumag Markus ini yang dijadikan tempat oleh Yesus dan para muridNya menyantap perjamuan malam terakhirNya, dimana doa pra pentakosta diselenggarakan.

         Markus ini adalah saudara sepupu Barnabas (Kol. 4:10), ia dibesarkan di Yerusalem dan termasuk angkatan pertama orang Kristen (Kis. 12:12).  Ia pernah ikut dalam pelayanan tiga orang rasul Perjanjian baru yang terkenal yaitu: Paulus (Kis. 13:1-13), Barnabas (Kis. 15:39) dan Petrus (1 Petrus 5:13).  Penginjilan pertama yang pernah ia ikuti adalah ketika Barnabas dan Paulus melakukan pelayanan misinya yang pertama, yaitu menginjili bangsa-bangsa lain di luar Yahudi.  Namun ketika mereka meninggalkan Siprus dan menuju kedaratan Asia, Markus memisahkan diri dan kembali ke Yerusalem (Kis. 13:13).  Ada kemungkinan ia meningggalkan misi itu karena kesulitan-kesulitan penginjilan (Kis. 15:38), tetapi ada juga yang mengatakan bahwa Markus tak terpanggil untuk melayani bangsa-bangsa lain.  Pada perjalanan misi yang kedua, Barnabas tetap ingin mengajak Markus ikut serta tapi hal itu ditentang Paulus sebab Markus pernah meninggalkan mereka waktu penginjilan pertama.  Sehingga pada penginjilan ini Barnabas dan paulus berpisah.

         Namun akhirnya hubungan Paulus dan markus ini baik kembali, karena waktu pelayanan di Roma markus menjadi penolong yang baik bagi Paulus.  Selain itu Paulus pernah memuji Markus dengan mengatakan: “pelayanannya penting bagiku” (2 Tim. 4:11) dan kepada jemaat di Kolose ia meminta supaya dapat menerima Markus (Kol. 4:10-11).

      Selain pelayanan dengan Paulus dan Barnabas, Markus juga memiliki hubungan pelayanan yang erat dengan Petrus.  Rasul Petrus pernah memanggil markus sebagai anaknya.  Kaarena rupanya Petruslah yang membawa Markus kepada Yesus (1 Petr. 5:13).  Untuk pelayanan markus selanjutnya tidak ada kepastian tetapi menurut tradisi, ada yang menyatakan bahwa Markuslah yang mendirikan jemaat-jemaat di Aleksandria daerah mesir dan kemudian mati syahid disana.

Tempat Dan tanggal Penulisan

         Tempat penulisan kitab Markus ini kemungkinan besar dilakukan di Roma.  Karena beberapa ahli berpendapat bahwa penulisan ini dilakukan pada saat Markus pelayanan bersama-sama Paulus di Roma.  Sedangkan untuk tanggal penulisannya kira-kira tahun 50 sampai 68 AD.  Hal ini juga didasarkan pada masa-masa pelayanan Markus di Roma yaitu pada dekade ketujuh     pada masa kekristenan.  Selain itu para pemimpin gereja diantaranya Papias (tahun 115 AD), Klement (tahun 180 AD), Origenes (tahun 225 AD) dan Eusebius (tahun 375 AD) juga mengakui bahwa tempat penulisan kitab markus ini di Roma dan untuk waktu penulisannya yaitu tahun 50 sampai 68 AD yaitu waktu pelayanan Markus di Roma.

 Alamat

         Seperti penjelasan diatas, Injil ini ditulis atas dorongan keingnan para pendengar Petrus di Roma.  Dan secara tidak langsung kitab ini mendukung pandangan itu.  Yang jelas ialah bahwa kitab markus dialamatkan kepada orang bukan yahudi yang berbahasa Latin.  Ada beberapa sebab mengenai hal itu yaitu:

1.    Adat istiadat Yahudi dan cara pemakaiannya dijelaskan (Mark. 7:2, dst; 14:12).  Hal ini membuktikan bahwa para pembacanya tidak tahu tentang adat istiadat orang Yahudi.

2.    Kata-kata Ibrani atau Aram selalu diterjemahkan (7:34).

3.    Dia sering memakai istilah-istilah Latin, atau menerjemahkan istilah-istilah Yunani kedalam bahasa Latin.  Markus memakai istilah latin untuk menjelaskan tentang tempat kemana Tuhan Yesus dibawa setelah Dia ditangkap, yaitu istilah “istana” (15:16).

4.    Satu-satunya kitab Injil yang menyebut tentang Rufus dan Alexander, anak-anak Simon orang Kirene adalah kitab markus.  Ini berarti baik Markus sendiri maupun para pembaca sudah mengenal kedua orang itu.  Rufus ini   juga disebut dalam Rom. 16:13 sebagai orang Roma.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kitab markus ini ditujukan kepada orang kristen di Roma, dan melalui mereka diteruskan kepada kita semua.

Analisa Kitab Markus

1.    Tema Utama Kitab Markus

          Tema utama kitab ini yaitu Yesus sebagai Putra dan Hamba.  Pada kitab Markus 1:1 berbunyi: “Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus Anak Allah.”  Markus ingin menyatakan Yesus sebagai Anak Allah.  Memang istilah Yesus kristus Anak Allah, banyak terdapat dalam kitab ini.  Dan biasanya selalu dikaitkan dengan pemberitaan tentang Yesus yang berkuasa atas segalanya.  Misalnya: Dia menyembuhkan segala penyakit dengan kuasa ilahiNya, Dia mengusir setan-setan, Dia juga meredakan angin ribut, dan lain-lain.  Memang dalam kitab ini, Markus lebih menekankan tentang perbuatan-perbuatan Yesus dari pada perkataan-perkataanNya.

        Selain sebagai Anak Allah, kitab ini juga menekankan Yesus kristus sebagai Hamba.  Hal ini nyata dalam Markus 10:45 yang berbunyi: “Karena Anak manusia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani.”  Karena sifat itu maka:

  •      Kelahiran Yesus tidak disebutkan, karena keturunan seorang hamba tidak penting, lain halnya keturunan seorang raja.
  •      Tidak ada keterangan mengenai orang-orang Majus, karena bagi seorang hamba tidak perlu diberi penghormatan.
  •   Tidak ada keterangan mengenai khotbah di bukit yang prnah disebut sebagai pengumuman Kerajaan Allah, karena seorang hamba tidak memerintah.
  •     Markus tidak memakai gelar seperti Matius, misalnya: Raja Imanuel, dan sebagainya, melainkan ia hanya memanggil “guru” (Mark. 4:38).
  •      Kitab ini banyak menceritakan tentang mujijat sebagai pernyataan dari seorang hamba yang giat melayani.  Dalam kitab markus ini ada sebanyak 20 mujijat yang dicatat dengan lengkap.

Walaupun begitu Yesus merupakan Hamba yang Mulia.  Hal ini dikarenakan:

  •    Adanya persiapan menjelang kedatangan Hamba itu (Mark. 1:1-13).  Misalnya: Kedatangan Yohanes Pembabtis merupakan penggenapan nubuatan dalam Yes. 40:3, yang berbunyi: “ada suara yang berseru-seru: Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk Tuhan, luruskanlah di padang belantara jalan bagi Allah (Mark. 1:2).  Hamba itu dipersiapkan dengan urapan Roh Kudus (Mark. 1:18).  Pada saat itu juga Allah menetapkan Dia sebagai wakilNya di dunia (Mark. 1:11; 9:7).  Dan langkah persiapan yang amat sukar ialah pencobaan yang dialaminya (Mark. 1:12-13).
  •      Hamba itu mulai bekerja.  Hal itu dilakukan dengan mengajar orang, memimpin mereka yang dalam gelap, menghibur yang berduka cita, menyembuhkan yang sakit, melepaskan dan memerdekakan mereka yang diperbudak iblis dan mengampuni orang yang bertobat.  Demikianlah Ia senantiasa melayani masyarakat, sesuai kehendak Tuhan di sorga.  Selain itu ada hal yang terpenting bagi seorang hamba yaitu selalu berdoa (Mark. 1:35-39, 40-45; 2:18-22; 4:35-41).
  •     Mereka yang menolak Hamba yang Mulia (Mark. 8:31 – 15:47), diantaranya: Anak manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua (Mark. 8:31), Ia akan dibeci oleh ahli-ahli Taurat (Mark. 14:1) dan Ia juga akan dibenci oleh para penghulu Yahudi (Mark. 2:27-28; 3:1-5).
  •      Akhirnya Hamba itu dipermuliakan (Mark. 16:1-20), yaitu Tuhan Yesus duduk disebelah kanan BapaNya di sorga (Mark. 16:19).

2.    Penekanan.

  •        Kitab Markus adalah Injil perbuatan.  Hal ini nyata dari isi yang terkandung didalamnya.  Injil ini banyak menjelaskan tentang perbuatan-perbuatan dalam bentuk mujijat dari pada menjelaskan tentang perumpamaan-perumpamaan yang bersifat penafsiran.  Dari kira-kira 35 kejadian (mujijat) yang ada dalam kitab ini, kitab Markus mencatat sebanyak 18 kejadian.
  •       Kitab Markus adalah Injil tentang reaksi pribadi.  Dalam isinya, kitab ini banyak mencatat tentang berbagai reaksi dari para pendengarnya.  Reaksi itu adalah: takjub (Mark. 1:27), mencela (Mark. 2:7), takut (Mark. 4:41), bertanya-tanya (Mark. 6:14), tercengang (Mark. 7:37), dengki (Mark. 14:1) dan sekurang-kurangnya ada 23 sebutan semacam itu.  Selain mengenai reaksi pendengar, kitab ini juga mencatat rekaman pembicaraan dengan Yesus bahkan catatan tentang gerak-gerik Yesus (Mark. 3:5; 5:41; 7:33; 8:23; 9:27).  Oleh karena itu kitab Markus ini menjadi Injil yang hidup.
  •     Dalam kitab ini ada 151 kata kerja present tense dan banyak kata kerja imperfect tense, yang melukiskan perbuatan sebagai suatu proses bukan sebagai suatu peristiwa.  Misalnya: “segera sesudah itu, roh memimpin Dia ke padang gurun” (Mark. 1:12), “lalu mereka membuka atap yang diatasnya” (Mark. 2:4), “ombak menyebur masuk kedalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air” (4:37).  Kata-kata yang diberi garis bawah diatas termasuk jenis kata kerja present tense.

 

Garis Besar Kitab Markus

         Garis besar kitab markus ini terdiri dari tiga bagian penting yaitu:

Pendahuluan dan persiapan (1:1-13).

1.    Pelayanan Tuhan Yesus di Galilea (1:14 – 9:50).

  •       Berita pertama dan murid-murid pertama (1:14-20).
  •       Mujijat pertama dan hasilnya (1:21 – 2:12).
  •       Kecaman pertama dan jawaban pertama (2:13 – 3:6).
  •       Orang banyak: memilih 12 murid (3:7-19).
  •       Ahli Taurat diperingatkan.  Jawab kepada saudara-saudara Tuhan Yesus (3:20-35).
  •        Perumpamaan-perumpamaan (4:1-34).
  •       Mujijat-mujijat dan hasilnya (4:35 – 6:6).
  •       Kedua belas murid diutus (6:7-13).
  •        Pemikiran Herodes, laporan kedua belas murid (6:14-31).
  •        Mujijat-mujijat besar (6:32-56).
  •        Kecaman, tanda terakhir, pengakuan (7:1 – 8:30).
  •        Pemberitaan tentang salib, syarat mengikut Yesus (8:31 – 9:50).

2.    Pelayanan Tuhan Yesus di Yudea (10:1 – 13:37).

  •        Perkataan-perbuatan (10:1-31).
  •       Ke Yerusalem: nampak salib (10:32-52).
  •        Masuk ke Yerusalem (11:1-11).
  •          Pelayanan di yerusalem (11:12 – 13:37).

3.    Penderitaan/kematian/kebangkitan (14:1 – 16:20).

  •       Betania-Paskah-Getsemani-Mahkamah Agama (psl. 14).
  •      Pilatus-Disalibkan-Dikuburkan (psl. 15).
  •        Bangkit-Terangkat ke sorga (psl. 16).

 Tujuan Penulisan Kitab

         Pada tahun 60-an AD, orang percaya diperlakukan secara kejam dan banyak diantara mereka disiksa bahkan dibunuh oleh pemerintahan kaisar Nero.  Menurut tradisi diantara orang kristen yang mati syahid saat itu yaitu Rasul Petrus dan Paulus.  Oleh karena itu, selaku salah seorang pemimpin gereja di Roma, Yohanes Markus dengan digerakkan oleh Roh Kudus menulis kitab Markus, sebagai suatu antisipasi yang bersifat nubuatan atau tanggapan penggembalaan terhadap masa penganiayaan tadi.  Tujuannya yaitu:

1.    Memperkuat dasar iman orang percaya di Roma.  Mendorong mereka untuk dengan setia menderita demi Injil, dengan memperhadapkan kepada mereka kehidupan, penderitaan, kematian dan kebangkitan Yesus. 

2.    Penginjilan atau penyampaian kabar baik.  Yaitu suatu usaha untuk memperkenalkan diri dan karya Yesus kepada masyarakat sebagai suatu kabar baru, “Injil”, tanpa mengharapkan terlalu banyak pengetahuan pihak pendengar tentang teologi atau ajaran Perjanjian Lama.  Cerita-ceritanya yang singkat, ajarannya yang berupa kata-kata bijaksana, penerapan tentang kebenaran yang mengena adalah sesuatu yang lazim digunakan oleh pengkhotbah di depan umum untuk menceritakan tentang Kristus diantara kelompok pendengar yang terdiri dari pelbagai golongan.

 Ciri Khas Kitab Markus

         Ada beberapa yang menjadi ciri utama kitab Markus diantaranya yaitu:

1.    Injil ini penuh kegiatan, yang menekankan apa yang dilakukan Yesus dari pada apa yang diajarkan olehNya.

2.  Injil ini khususnya untuk orang Romawi, karena didalamnya dijelaskan mengenai adat istiadat orang Yahudi, memadamkan semua daftar keturunan Yahudi didalam kisah kelahiran dan penggunaan bahasa latin, dll.

3.  Injil ini bernada mendesak, dimulai dengan tiba-tiba dan bergerak dengan cepat dari episode yang satu ke episode yang lain dengan menggunakan 42 kali kata keterangan Yunani yang diterjemahkan dengan “seketika itu juga”.

4.    Injil ini ditulis dengan hidup, seraya menggambarkan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Yesus dengan ringkas dan tepat, dengan gamblang dan dengan keahlian seorang pujangga.

5.  Yang diberitakan oleh Markus adalh sesuatu yang baru untuk para pembacanya.  Oleh karena itu sangat sederhana.

 Tokoh

         Markus tidak terlalu istimewa dalam membuat sketsa tokoh-tokohnya, meskipun banyak pribadi digambarkan lebih jelas dibanding Ijil matius.  Anak muda di taman Getsemani (Mark. 14:51-52), Alexander dan Rufus (Mark. 15:21), Simon Si Kusta (Mark. 14:3) disebutkan sebagai kenalan pengarang.  Markus tidak banyak menyebut nama tokoh dibanding Lukas dan Yohanes, karena Markus lebih menaruh perhatian pada kelangsungan ceritanya dari pada analisis tokoh-tokohnya.

Kesimpulan

         Markus merupakan Injil kedua setelah matius.  Kitab ini menekankan mengenai Yesus sebagai Putra dan Hamba.  Oleh karena itu kitab ini lebih banyak menjelaskan mengenai perbuatan-perbuatan Yesus dari pada pengajaran-pengajaranNya.  Injil ini sangat relevan dengan kehidupan kekristenan sekarang ini, dimana setiap orang Kristen dituntut untuk dapat menjadi seorang hamba, yang tidak untuk dilayani tetapi untuk melayani.  Dan siap sedia menjalankan tugas dari tuannya yaitu Yesus Kristus untuk memberitakan Injil ke seluruh bumi (Mark. 16:15).


 

0 komentar:

Post a Comment