7:20 AM
0

orthochristian.com

Kitab Mazmur adalah kitab dengan sastra puisi. Ada bnyak penulis dari kitab ini, karena kitab ini adalah kumpulan dari syair dan puji-pujian kepada Tuhan. Kitab ini bahkan ditulis dengan jangka waktu yang sangat panjang jika dibandingkan dengan kitab-kitab yang lain. Hal ini karena penulis Mazmur dimulai sejak masa hidup Musa.
Menurut W.S Lasor DKK dalam bukunya yang berjudul PENGANTAR PERJANJIAN LAMA 2 dijelaskan bahwa kitab Mazmur terbagi dalam lima jilid. Masing-masing jilid dipisahkan berdasarkan waktu pengumpulan mazmur tersebut. Yang pertama Mazmur pasal 1-41 kemudian 42-72, 73-89,90-106 dan 107-150.  Kumpulan pertama adalah  Mazmur yang ditulis oleh Daud, kumpulan kedua oleh Asaf, kumpulan yang lebih kecil lebih seperti nyanyian Ziarah, selanjutnya Mazmur-Mazmur menggunakan ungkapan Haleluya.[1]
Terlihat dengan jelas bahwa pasal delapan belas adalah nayanyian yang ditulis oleh Daud. Daud menuliskan lagu ini karena Tuhan telah melepaskan Daud dari cengkeraman semua musuhnya dan juga dari tangan Saul (Mzm. 18:1). Hal ini merupakan kejadian dimana Saul dengan gencar mengincar Daud karena perasaan iri hati yang dimiliki Saul setelah Daud dielu-elukan oleh rakyat. Allah melindungi Daud dan membuat Daud menang dari semua musuhnya dan hal itu membuat Daud menulis syair ini.
Daud dikenal sebagai seorang yang rendah hati dan senantiasa mengandalkan Tuhan. Hal itu terlihat dari sikap Daud yang tetap menghormati Saul bahkan meskioun ia telah diurapi juga oleh Samuel. Daud bahkan tidak menggunakan kesempatan yang bisa saja ia gunakan untuk meembunuh Saul. Daud begitu takut kepada Tuhan karena Saul juga adalah orang yang pernah diurapi untuk menjadi raja.
            Menurut Carl Barth dalam bukunya yang berjudul THEOLOGIA PERJANJIAN LAMA 2 dijelaskan mengenai ketundukan dan penyerahan hidup Daud kepada Tuhan. Relasinya dengan Tuhan diprakarsai oleh Tuhan sendiri yang selalu Daud. Adalah berkat penyertaan yang rela ini, kalau Daud bukan hanya selalu menanyakan kehendak Tuhan pada saat-saat yang genting melainkan selalu juga menerima jawaban dan petunjuk ilahi kearah yang lebih baik. Bersoal-jawab degan Tuhan, itulah yang dilakukan oleh Daud. Sering sekali Daud berteriak minta tolong atau mengucap syukur kepada Tuhan, semua itu menjadi syarat hidup bagi Daud, ibarat makanan sehari-hari atau udara untuk bernafas. Hal itula yangmendasari Daud untuk menuliskan syair dalam pasal delapan belas dengan menyebut Tuhan sebagai Gunung Batu.[2]
Allah ditinggikan dalam masa Daud karena kebaikan dan kesetian Tuhan dalam menyertai Daud. Allah yang telah memilih Daud tanpa melihat rupa. Demikian pula Allah dengan setia menyertai Daud dan membimbing Daud sampai kepada kepemimpinannya yang begitu diakui oleh rakyat Israel.  Daud juga adalah umat yang tahu berterimakasih kepada Allah, oleh sebab itu Allah juga senantiasa menyertai Daud dalam apapun yang dikerjakan Daud.
Menurut Walter C. Kaiser,Jr dalam bukunya yang berjudul TEOLOGI PERJANJIAN LAMA dituliskan bahwa dalam Mazmur pasal delapan belas menggambarkan kemenangan dan keberhasilan Daud. Sebagai hasilnnya, nama Allah ditinggikan dihadapan bangsa-bangsa, dan perjanjian itu ditepati selama-lamanya.Daud ditunjuk sebagai simbol dan janji tentang kerajaan Allah di bumi. Oleh sebab itu dalam Perjanjian Baru pun saat Yesus mengatakan mengenai pemulihan Israel, maka bangsa Yahudi menganggap jika pemulihan itu adalah secara fisik seperti apa yang Daud pernah kerjakan pada masa pemerintahannya.[3]
Dalam buku Alkitab Penuntun hidup berkelimpahan yang dicetak oleh LAI menjelaskan bahwa di dalam Mazmur 18:3-4 merupakan perlindungan Allah kepada umatnya yang tidak terbatas dan bisa dalam berbagai bentuk. Daud menggambarkan providensi Allah dengan lima simbol militer. Allah adalah adalah seperti : Bukit batu, Kubu pertahanan, Perisai, Kuasa dan Tempat aman. Istilah bukit batu yaitu gambaran tentang sesuatu yang tidak dapat disingkirkan oleh siapapun yang hendak mencelakai.[4]
Sementara dalam Alkitab edisi study dijelaskan bahwa Mazmur 18:3 menyatakan tentang ‘bukit batuku’ dalam puisi, Tuhan kadang-kadang dibandingkan dengan sebuah gunung tenpat perlindungan dari musuh-musuh. Karena pada masa itu, Israel dikenal sebagai negera yang sering menang dalam peperangan di daerah yang berbukit-bukit. Orang Israel biasa memakai gunung batu atau bukit batu sebagai tempat persembunyian.[5]
Istilah Gunung Batu adalah salah satu sebutan yang sering dianggap sebagai salah satu nama Allah. Orang Israel pada masa Daud memanggil atau menyebut Allah dengan sebutan Gunung Batu. Memanggil Allah dengan sebutan Gunung Batu adalah bukti penyerahan kepada Allah. Allah dianggap sebagai suatu tempat yang sangat kokoh dan tidak bisa dikalahkan. Allah adalah pelindung bagi bangsa Israel, demikianlah akhirnya umat Israel menyebut Allah sebagai Gunung batu.
Dalam laman SarapanPagi.Org dijelaskan mengenai pengunaan nama Allah Gunung Batuku. Dikatakan bahwa nama ini adalah berbentuk Allegoris atau kiasan yang berarti Allah tempat perlindunganku. Ada banyak ayat dalam Alkitab yang menggunakan istilah ini sebagai tempat perlindungan, salah satunya dalam Mazmur 18:3. Istilah Ibrani yang diartikan LAI dengan istilah gunung batu adalah istilah tsur. Istilah ini dalam bahasa Inggris biasa diartikan bukit batu, batu yang keras, dan juga tebing. Secara sederhana umat Israel sedang menggambarkan Allah sebagai satu-satunya tempat perlindungan yang teguh dan tidak tergoyahkan oleh apapun juga. Daud menyatakan Allah adalah sumber kemenangan yang tidak pernah terkalahkan oleh siapapun juga. Hal ini sesuai juga dengan janji Allah kepada Daud: jika Daud setia dan takut akan Tuhan, maka Allah akan menyertainya dan memberi kemenangan dengan cara menjadi tempat perlindungan terkokoh bagi Daud.

DAFTAR PUSTAKA

1.    Barth,Carl. THEOLOGIA PERJANJIAN LAMA 2. (JAKARTA: BPK GUNUNG MULIA, 1982).
2.    Kaiser,Walter C.TEOLOGI PERJANJIAN LAMA. (MALANG: GANDUM MAS, 2000).
3.    Lasor,W.S. DKK. PENGANTAR PERJANJIAN LAMA 2. (JAKARTA: bpk GUNUNG MULIA, 1996).
4.    --. ALKITAB PENUNTUN HIDUP BERKELIMPAHAN. ( MALANG: GANDUM MAS, 2016).
5.    --. ALKITAB EDISI STUDY. (JAKARTA: LEMBAGA ALKITAB INDONESIA,2010).

Referensi:

Aplikasi:
Bibleworks 7



[1] W.S. Lasor, DKK. PENGANTAR PERJANJIAN LAMA 2. (JAKARTA: bpk GUNUNG MULIA, 1996). 42.
[2] Carl Barth. THEOLOGIA PERJANJIAN LAMA 2. (JAKARTA: BPK GUNUNG MULIA, 1982). 111.
[3] Walter C. Kaiser. TEOLOGI PERJANJIAN LAMA. (MALANG: GANDUM MAS, 2000). 208.
[4] --. ALKITAB PENUNTUN HIDUP BERKELIMPAHAN. ( MALANG: GANDUM MAS, 2016). 1089.
[5] --. ALKITAB EDISI STUDY. (JAKARTA: LEMBAGA ALKITAB INDONESIA,2010) 882.

0 komentar:

Post a Comment