www.padfield.com
Kisah
kelahiran Kristus sudah dinubuatkan oleh Nabi Yesaya yang mengatakan suatu janji dan
jaminan bahwa melalui anak yang bernama Immanuel yaitu Yesus Kristus, maka
Allah akan menyertai, memulihkan serta menyelamatkan seluruh bangsa Israel
(Yes. 7:14). sedangkan nabi Mikha menubuatkan tentang kelahiran Mesias untuk
menyatakan keilahian dan kekekalan dari putra Daud yang lahir di Betlehem (Mik.
5:1). Dalam bagian ini Mikha menunjukan bahwa Allha adalah
Allah Maha Kekal yang berinkarnasi di kota Daud, Betlehem Efrata[1] Dalam bagian dari Kitab Mikha ini tertulis
bahwa: ”Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara
kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah
Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala."
(Mikha 5:2)
Berita tentang kelahiran-Nya yang
dinubuatkan oleh Nabi Mikha, ini sangat menyukakan hati kita bahwa Allah yang
lahir itu bukan hanya Raja bagi Israel tetapi merupakan Raja juga atas segala
bangsa-bangsa. Kota kelahiran-Nya diberitakan Mikha dengan pasti dan hal ini
terbukti dengan apa yang ada di dalam Perjanjian Baru bahwa kelahiran sang Raja
adalah di Betlehem. Hal ini merupakan penggenapan dari nubuatan yang
diungkapkan oleh nabi Mikha.
Dapat kita ketahui bahwa nubuat
Mikha dan para nabi adalah suatu fakta sejarah yang tidak dapat disangkal oleh
siapa pun. bahwa di Bethlehem telah lahir seorang yang nama-Nya disebutkan
orang: "Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai,
Yesus Kristus, Juru Selamat Manusia".
Hal tentang kelahiran Yesus juga sempat
menggemparkan Raja Herodes pada saat itu, dimana ia sangat terkejut ketika
orang-orang Majus datang kepadanya dan menanyakan perihal raja Orang Yahudi
yang baru lahir itu, sebab mereka telah melihat bintangNya di Timur. (Mat 2:2).
Oleh sebab itu Herodes mulai resah karena ia tidak mau ada yang menyainginya
sehingga ia memanggil para orang-orang yang pintar saat itu dan menanyakan
dimanakah akan lahirnya Mesias? Dan pada saat itu mereka menjawab bahwa Mesisas
akan lahir ,"Di Bethlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis
di dalam kitab nabi," melalui ucapan ini tentulah mereka kutip dari yang
ditulikan dan dinubuatkan oleh nabi Mikha yang berbunyi , " tetapi Engkau,
hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil
di antara kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan
memerintah Israel. Yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala."
Melalui kutipan diatas dapat di ambil kesimpulan
bahwa Dia, yang telah ada sebelum Adam ada, yang sudah ada sebelum dunia
diciptakan, yang merupakan Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Sesungguhnya Dia telah ada sebelum segala
sesuatu ada hal ini menunjukkan akan keilahian Allah kita, dan hal ini telah diungkapkan
oleh nabi Mikha dalam nubuatannya.
Dalam Mikha 4:6-14 mengungkapkan
janji keselamatan bagi umat Tuhan. Ayat 6 berkata, ". Aku akan
mengumpulkan mereka yang pincang, dan akan menghimpunkan mereka yang
terpencar-pencar ...." Dalam bagian
dari ayat ini mengagambarkan tentang umat-umat Tuhan. Mikha menyamakan mereka dengan orang-orang
pincang, yang tidak tegar berdiri, yang langkahnya tidak rata dan tidak jujur di mata Tuhan, namun Alkitab
berkata, ada lengan yang kekar, yang mengumpulkan dan menghimpunkan mereka yang
pincang dan yang terpencar-pencar itu. Ada
tangan yang berkuasa membawa minyak dan membalut luka hati, dan ada tangan yang
menopang dan menguatkan yang lemah, sehingga kembali tegak berdiri. Dan Mikha
membahasakannya dengan kata "keselamatan" yang dari Allah.[2]
Penjabaran keselamatan itu juga
digambarkan dalam Mikha 4:7b: "... Tuhan akan menjadi Raja atas mereka di
gunung Sion, dari sekarang sampai selamanya.
Kemudian Mikha kembali menjabarkan tentang
keselamatan yang dari Yesus itu dalam Mikha 4:9-10, "Maka sekarang,
mengapa engkau berteriak dengan keras? Tiadakah raja di tengah-tengahmu? Atau
sudah binasakah penasihatmu, sehingga engkau disergap kesakitan seperti
perempuan yang melahirkan? Menggeliatlah dan mengaduhlah, hai perempuan Sion,
seperti perempuan yang melahirkan! Sebab sekarang terpaksa engkau keluar dari
kota dan tinggal di padang, terpaksa engkau berjalan sampai Babel; di sanalah
engkau akan dilepaskan, di sanalah engkau akan ditebus oleh Tuhan dari tangan
musuhmu." . Dalam bagian ini, Mikha telah mengungkapkan suatu kebenaran,
dan Yesus telah mewujudkannya di Bukit Golgota. Di sana, Ia disalibkan
menanggung dosa isi dunia, dan di sana, darah-Nya yang suci tercurah sebagai
tebusan atas hidup umat manusia.
Dalam bagian lain dari kitab Mikha
yaitu, Mikha 7:18 berkata: "Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni
dosa ...." Mikha menyadari arti dari namanya sendiri. Hal itu dia
ungkapkan, dia saksikan, dan dia tuliskan dalam ayat tersebut. Dalam bagian ini
tentu Mikha sudah membandingkan Allah yang ia sembah dengan allah-allh lain
yang dipercayai oleh bangsa di sekitanya pada saat itu. Oleh sebab itu dia dapat menyimpulkan bahwa
tidak ada allah seperti Allahku, Allah Israel, Allah yang Mahakuasa dan Allah
yang hidup, Dia menjawab doa, karena Dia mendengar, Dia berfirman karena Dia
bisa berkata-kata, Dia memerhatikan sebab Dia mempunyai mata yang dapat
memandang sampai ke dalam hati dan pikiran manusia. Dia mengampuni sebab Dia
memiliki hati yang berlimpah kasih.[3]
KESIMPULAN
Melalui apa yang telah dijelaskan diatas maka kitab Mikha menunjukkan
tentang Kristus yang telah ada dari semulanya sebelum dunia ada dan dijadikan. Yesus telah terlebih dahulu ada sebab dia
Adalah Allah itu sendiri. Kemudian dalam
dalam kitab ini juga membahas tentang Ia yang akan menyelamatkan manusia dari
belenggu dosa. Tentu saja nubuat yang telah disampaikan oleh nabi Mikha ini
telah digenapi dalam Perjanjian Baru.
Dalam
bagian ini, Mikha juga menegaskan bahwa Allah Israel adalah Allah yang berbeda
dengan allah-allah yang disembah oleh bangsa-bangsa lain pada saat itu, Allah
Israel adalah Allah yang dapat menampuni Dosa dan yang dapat menyelamatkan
umatNya. Allah yang mendengar dan Allah yang berfirman
serta Allah yang mengasihi umat-umatNya.
Dengan
demikian maka konsep Kristologi menurut kittab Mikha adalah dimana Mikha
memandang tentang Kristus yang sangat luar biasa, Krisus yang sudah ada dari
semula, dan Kristus yang pada akhirnya membawa keselamatan bagi umat manusia.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Enns, Paul, The
Moody Handbook Of Theology. Malang: Literatur SAAT, 2003.
Nahuway,
Jacob. Allah Mana Seperti Allah Kita. Gereja
Bethel Indonesia Jemaat Mawar Saron, Jakarta 1990
[1]
Paul Enns. The Moody Handbook Of Theology.
(Malang: Literatur SAAT, 2003), Hlm, 244
[2] . Jacob Nahuway, M.A. Allah Mana Seperti Allah Kita. Gereja Bethel Indonesia Jemaat Mawar Saron, Jakarta 1990, hlm199 -- 208
[3]
Ibid
0 komentar:
Post a Comment