Untuk
mempelajari kitab Perjanjian Lama kita tidak bisa mempelajarinya dari
perspektif sastra dan menghargainya sebagai karya sastra. Karena Perjanjian
Lama adalah penyataan diri Allah yang memiliki otoritas dari Allah. Kitab Perjanjian
Lama adalah tulisan yang diilhamkan Allah yang memiliki otoritas sebagai
perkataan Allah (II Tim. 3:16). Keotoritasan Kitab Perjanjian Lama ini diakui
oleh Yesus dan murid-murid-Nya. Dimana Kristus sering mengutip kitab-kitab
Perjanjian Lama sebagai dasar pengajaran-Nya (mis. Mat. 4:1-11). Paulus juga
sering mengutip kitab Perjanjian Lama dalam pengajarannya. Dalam empat suratnya
yang utama, yaitu Surat Roma, 1 dan 2 Korintus, Galatia tampak jelas bahwa
Paulus berpegang pada Perjanjian Lama. Ia engutip Perjanjian Lama lebih dari 90
kali dan sebagian besar kutipan tersebut terdapat dalam surat-surat itu.
Penulisan Kitab
Perjanjian Lama
Penulisan
Kitab Perjanjian Lama kemungkinan dimulai pada zaman Musa, kira-kira tahun 1500
BC. Dan diakhiri pada zaman setelah pembuangan, yaitu kira-kira tahun 400 BC.
Oleh karena itu, penulisan kitab Perjanjian Lama ditulis kira-kira 1000 tahun.
Penulisannya pun berasal dari berbagai tempat dengan latar belakang yang
berbeda-beda. Mereka juga memiliki pekerjaan yang berbeda dan hidup dalam zaman
yang berbeda.
Bahasa yang digunakan untuk menulis kitab Perjanjian
Lama, yaitu bahasa Ibrani dan Aram .
Kedua bahasa ini merupakan anggota rumpun bahasa yang disebut bahasa Semit.
Suatu nama yang berasal dari Sem, anak laki-laki Nuh. Orang Semit aslinya
berasal dari Jazirah Arab. Mereka migrasi ke Mesopotamia ,
Siria, Palestina dan bagian-bagian Afrika.
BAB
I
Untuk
mengetahui latar belakang Kitab Perjanjian Lama secara menyeluruh maka kita
perlu memperhatikan beberapa hal, di antaranya:
Sejarah Perjanjian Lama
Sejarah
Perjanjian Lama ini sangat berkaitan dengan keadaan pada zaman itu. Khususnya
kerajaan-kerajaan atau bangsa-bangsa yang berkuasa saat itu.
Dunia Perjanjian Lama
Dunia
Perjanjian Lama sebenarnya berada pada daerah Timur Dekat Kuno yang sekarang
dikenal sebagai Timur Tengah. Dimana kisah-kisah yang dicatat dalam kitab
Perjanjian Lama beraada di lingkungan Timur Tengah yang meliputi kawasan
Mesopotamia di Timur, Asia Kecil di Utara, Siro Palestina dan Mesir di Barat
dan Semenanjung Arabia di Selatan.
1.
Kawasan
sabit yang subur. Daerah ini meliputi lembah dan delta sungai Nil, dataran
sempit sepanjang pantai Laut Tengah daerah Palestina dan lembah sungai Tigris dan Efrat. Daerah ini merupakan daerah pertanian
karena dialiri aliran air sungai.
2.
Mesopotamia . Nama Mesopotamia berarti 'negeri di antara
sungai-sungai', yaitu sungai Tigris dan sungai
Efrat. Mesopotamia merupakan negeri asal orang-orang Israel
karena para leluhur Ibrani tinggal di daerah Haran di Padan-Aram antara sungai Tigris dan Efrat.
3.
Asia
Kecil. Daerah Asia Kecil terletak di Barat Laut kawasan sabit yang subur.
Daerah ini terdiri dari pegunungan dan perbukitan. Walaupun begitu, daerah ini
merupakan jembatan yang menghubungkan Asia Tengah dengan Eropa.
4.
Siro
Palestina. Daerah ini merupakan daratan yang menjadi jembatan antara benua
Afrika dan Asia . Daerah ini sangat subur
khususnya di sepanjang pesisi Laut Tengah. Bagian Utara Siro Palestina meliputi
negara Siria dan Libanon sekarang. Sedang bagian Selatan meliputi bangsa Israel dan
sebagian dan sebagian Yordania.
5.
Mesir.
Mesir terletak di sebelah Barat Daya Palestina daerah ini subur sebab dialiri
sungai Nil. Kerajaan Mesir ini memiliki hubungan yang erat dengan sejarah Israel sebab bangsa Israel pernah dijajah selama 350
tahun.
Palestina
Pada awal
abad ke-XII sM, bangsa-bangsa Laut yang berasal dari sekitar pulau Kreta atau
Yunani mencoba menyerbu Mesir. Karena gagal sebagian dari mereka termasuk yang
dikenal sebagai orang Filistin mendarat di pantasi Palestina bagian Selatan.
Dalam abad ke-V sM, Herodotus (bapak sejarah) menyebut daerah ini sebagai Siria
Filistin (en te Palaistine Surie, Herodotus 1105). Kemudian kata Yunani
Palaistina muncul dalam bahasa Latin sebagai Palestina. Tanah itu biasa disebut
juga sebagai tanah Kanaan, diambil dari penduduknya yang utama. Tanah itu
dikenal sebagai tanah Perjanjian, yaitu perjanjian yang diadakan Allah dengan
Abraham (Kej. 17:7-8). Setelah pendudukan Israel ,
tanah itu disebut negeri Israel
(I Sam. 13:19).
Tanah
Palestina panjangnya kira-kira 242 km dan Dan ke Bersyeba (Utara-Selatan) dan
lebarnya 160 km dari Laut Tengah ke sungai Yordan (Timur - Barat). Negeri
Palestina terbagi dalam empat daerah utama yang membujur dari Utara ke Selatan,
yaitu dataran pantai, daerah perbukitan tengah, cela Yordan dan dataran tinggi
trans Yordania. Wilayahnya terbagi atas: daerah Galilea di Utara, Samaria di daerah Tengah - Utara Palestina, Yehuda di
bagian Selatan-Tengah Palestina, dataran Negev (padang rumput kering) di Selatan, dan
semenanjung Sinai yang membentuk perintang besar antara Palestina dan Mesir.
0 komentar:
Post a Comment