7:15 AM
0
www.hidupkatolik.com

Otoritas Perjanjian Lama
          Untuk mempelajari kitab Perjanjian Lama kita tidak bisa mempelajarinya dari perspektif sastra dan menghargainya sebagai karya sastra. Karena Perjanjian Lama adalah penyataan diri Allah yang memiliki otoritas dari Allah. Kitab Perjanjian Lama adalah tulisan yang diilhamkan Allah yang memiliki otoritas sebagai perkataan Allah (II Tim. 3:16). Keotoritasan Kitab Perjanjian Lama ini diakui oleh Yesus dan murid-murid-Nya. Dimana Kristus sering mengutip kitab-kitab Perjanjian Lama sebagai dasar pengajaran-Nya (mis. Mat. 4:1-11). Paulus juga sering mengutip kitab Perjanjian Lama dalam pengajarannya. Dalam empat suratnya yang utama, yaitu Surat Roma, 1 dan 2 Korintus, Galatia tampak jelas bahwa Paulus berpegang pada Perjanjian Lama. Ia engutip Perjanjian Lama lebih dari 90 kali dan sebagian besar kutipan tersebut terdapat dalam surat-surat itu.

Penulisan Kitab Perjanjian Lama
          Penulisan Kitab Perjanjian Lama kemungkinan dimulai pada zaman Musa, kira-kira tahun 1500 BC. Dan diakhiri pada zaman setelah pembuangan, yaitu kira-kira tahun 400 BC. Oleh karena itu, penulisan kitab Perjanjian Lama ditulis kira-kira 1000 tahun. Penulisannya pun berasal dari berbagai tempat dengan latar belakang yang berbeda-beda. Mereka juga memiliki pekerjaan yang berbeda dan hidup dalam zaman yang berbeda.
Bahasa yang digunakan untuk menulis kitab Perjanjian Lama, yaitu bahasa Ibrani dan Aram. Kedua bahasa ini merupakan anggota rumpun bahasa yang disebut bahasa Semit. Suatu nama yang berasal dari Sem, anak laki-laki Nuh. Orang Semit aslinya berasal dari Jazirah Arab. Mereka migrasi ke Mesopotamia, Siria, Palestina dan bagian-bagian Afrika.



BAB I
LATAR BELAKANG KITAB PL


          Untuk mengetahui latar belakang Kitab Perjanjian Lama secara menyeluruh maka kita perlu memperhatikan beberapa hal, di antaranya:

Sejarah Perjanjian Lama
          Sejarah Perjanjian Lama ini sangat berkaitan dengan keadaan pada zaman itu. Khususnya kerajaan-kerajaan atau bangsa-bangsa yang berkuasa saat itu.

Dunia Perjanjian Lama
          Dunia Perjanjian Lama sebenarnya berada pada daerah Timur Dekat Kuno yang sekarang dikenal sebagai Timur Tengah. Dimana kisah-kisah yang dicatat dalam kitab Perjanjian Lama beraada di lingkungan Timur Tengah yang meliputi kawasan Mesopotamia di Timur, Asia Kecil di Utara, Siro Palestina dan Mesir di Barat dan Semenanjung Arabia di Selatan.
1.    Kawasan sabit yang subur. Daerah ini meliputi lembah dan delta sungai Nil, dataran sempit sepanjang pantai Laut Tengah daerah Palestina dan lembah sungai Tigris dan Efrat. Daerah ini merupakan daerah pertanian karena dialiri aliran air sungai.
2.    Mesopotamia. Nama Mesopotamia berarti 'negeri di antara sungai-sungai', yaitu sungai Tigris dan sungai Efrat. Mesopotamia merupakan negeri asal orang-orang Israel karena para leluhur Ibrani tinggal di daerah Haran di Padan-Aram antara sungai Tigris dan Efrat.
3.    Asia Kecil. Daerah Asia Kecil terletak di Barat Laut kawasan sabit yang subur. Daerah ini terdiri dari pegunungan dan perbukitan. Walaupun begitu, daerah ini merupakan jembatan yang menghubungkan Asia Tengah dengan Eropa.
4.    Siro Palestina. Daerah ini merupakan daratan yang menjadi jembatan antara benua Afrika dan Asia. Daerah ini sangat subur khususnya di sepanjang pesisi Laut Tengah. Bagian Utara Siro Palestina meliputi negara Siria dan Libanon sekarang. Sedang bagian Selatan meliputi bangsa Israel dan sebagian dan sebagian Yordania.
5.    Mesir. Mesir terletak di sebelah Barat Daya Palestina daerah ini subur sebab dialiri sungai Nil. Kerajaan Mesir ini memiliki hubungan yang erat dengan sejarah Israel sebab bangsa Israel pernah dijajah selama 350 tahun.

Palestina
          Pada awal abad ke-XII sM, bangsa-bangsa Laut yang berasal dari sekitar pulau Kreta atau Yunani mencoba menyerbu Mesir. Karena gagal sebagian dari mereka termasuk yang dikenal sebagai orang Filistin mendarat di pantasi Palestina bagian Selatan. Dalam abad ke-V sM, Herodotus (bapak sejarah) menyebut daerah ini sebagai Siria Filistin (en te Palaistine Surie, Herodotus 1105). Kemudian kata Yunani Palaistina muncul dalam bahasa Latin sebagai Palestina. Tanah itu biasa disebut juga sebagai tanah Kanaan, diambil dari penduduknya yang utama. Tanah itu dikenal sebagai tanah Perjanjian, yaitu perjanjian yang diadakan Allah dengan Abraham (Kej. 17:7-8). Setelah pendudukan Israel, tanah itu disebut negeri Israel (I Sam. 13:19).
          Tanah Palestina panjangnya kira-kira 242 km dan Dan ke Bersyeba (Utara-Selatan) dan lebarnya 160 km dari Laut Tengah ke sungai Yordan (Timur - Barat). Negeri Palestina terbagi dalam empat daerah utama yang membujur dari Utara ke Selatan, yaitu dataran pantai, daerah perbukitan tengah, cela Yordan dan dataran tinggi trans Yordania. Wilayahnya terbagi atas: daerah Galilea di Utara, Samaria di daerah Tengah - Utara Palestina, Yehuda di bagian Selatan-Tengah Palestina, dataran Negev (padang rumput kering) di Selatan, dan semenanjung Sinai yang membentuk perintang besar antara Palestina dan Mesir.


Newer Post
Previous
This is the last post.

0 komentar:

Post a Comment