1. Judul
Judul kitab ini diambil dari tokoh utama yang diceritakan
oleh kitab ini yaitu Ayub. Nama Ayub berasal dari kata Ibrani IYOB dari akar kata AYAB yang artinya ‘memusuhi’ (to be hostile to), ‘menjadi musuh’
(to be an enemy), ‘aku ingin menjerit’ (I will exclaim), ‘membenci’ (hatred),
‘celaka’ (the cry of woe). Arti sesungguhnya sulit dipastikan karena kurangnya
bukti-bukti otentik. Namun yang pasti nama Ayub mengingatkan kita akan aib yang
harus ditanggung Ayub yang saleh dan berintegritas tinggi, sehingga ia disangka
orang terkena tulah dari Allah.
2. Penulis.
Memang tidak ada bukti yang otentik untuk menunjukkan
siapa penulis kitab Ayub. Walaupun begitu ada beberapa ahli yang mengusulkan
nama Elihu, Musa dan Salomo sebagai penulis kitab ini. Namun dilihat dari
detail yang dicatat dan dari nama kitabnya saja kemungkinan besar bahwa Ayub
menulis autobiografinya sendiri (bdn. Yunus, Ester).
3. Tahun
penulisan.
Tahun penulisan kitab Ayub ini sangat sulit untuk
dijelaskan. Walaupun begitu ada beberapa prinsip pandangan tentang tanggal
penulisan kitab Ayub. Diantaranya yaitu:
o
Ayub hidup pada masa Patriakhat. Hal ini nyata dari umur Ayub 140 tahun
(42:16) umur yang langka zaman Patriakhat, kekayaan Ayub dimana harta kekayaan
dibanding dengan jumlah ternak (1:3) merupakan tipe khas zaman Patriakhat,
seperti halnya Abraham Ishak dan Yakub, Ayub adalah imam dalam keluarganya
(1:5), tidak disebut-sebutnya Bani Israel atau Taurat Musa menunjukkan masa itu
sebelum Musa.
o
Walaupun begitu para ahli menganggap
bagian-bagian puisi kitab Ayub (3:1 – 42:6) berasal dari waktu yang lebih
kemudian. Kemiripan kitab Ayub dengan Kitab Yeremia (bnd. Ayb. 3:3-26 dengan
Yer. 20:14-18), dengan paroan akhir Kitab Yesaya (terutama nyanyian hamba Tuhan
yang menderita Yes. 52:13 – 53:12), dengan Mazmur 8 (bnd. Ayb. 7:17,18 dengan Maz. 8:6,7) dan
dengan Ams. 8 (bnd. Ayb. 15:7,8 dengan Ams. 8:22,25) semuanya menunjuk pada
abad ke-7 sM.
Dari data-data diatas kemungkinan kitab Ayub ini ditulis
sebelum kitab Amsal namun penyusunan akhirnya diselesaikan zaman penulisan
kitab Amsal. Oleh karena itu Kitab Ayub ditulis tahun 700 – 600 sM.
4. Tema
Tema kitab ini yaitu tentang theodicy. Theodicy atau problem of evil yaitu ketika
kebaikan, keadilan dan kedaulatan Allah ditantang oleh eksistensi penderitaan
dan kejahatan. Kitab ini memang membahas pertanyaan yang sudah usang : “Mengapa
orang benar menderita, kalau Allah adalah Allah yang penuh belas kasihan ?”
Kisah ayub sengaja mengajarkan tentang kedaulatan Allah dan kebutuhan manusia
untuk memahaminya. Ketiga sobat Ayub memberikan jawaban yang pada hakekatnya
sama yaitu semua penderitaan diakibatkan oleh dosa. Namun Elihu menyatakan
bahwa penderitaan sering terjadi untuk memurnikan orang benar. Tujuan Allah
melucuti seluruh pembenaran diri Ayub dan membawanya ketingkat penyerahan diri
secara lebih total kepada Allah.
5. Tujuan
penulisan
Selain yang sudah dijelaskan dalam points tema diatas,
tujuan kitab ini yaitu memaparkan konflik berabad-abad antara Allah dan Satan
dan menunjukkan kaitan penderitaan akibat konflik ini. Pada akhirnya kitab ini
membuntikan kebenaran yang dicatat Rom. 8:28.
6. Garis besar.
I.
Prolog : Kesengsaraan Ayub (psl. 1-2).
A. Karakter
Ayub dipaparkan
B. Karakter
Ayub dibahas
C. Karakter
Ayub diuji – coba
1. Iman
dan fasilitas
a. Allah
memberikan fasilitas
b. Satan
mengambil fasilitas
c. Ayub
mengembalikan fasilitas
2. Iman
dan integritas
a. Allah
menguji integritas Ayub
b. Satan
merusak integriotas Ayub
c. Ayub
mempertahankan integritas
II. Dialog
: Ayub dan para sahabat (psl. 3-26).
A. Ratapan
Ayub
B. Keluhan
sahabat
1. Tanggapan
Elifas
2. Tanggapan
Bildad
3. Tanggapan
Zofar
C. Kegelisahan
sahabat
1. Komentar
Elifas
2. Komentar
Bildad
3. Komentar
Zofar
III. Monolok
: Elihu (psl. 27-41).
A. Dari
Ayub ke Ayub
1. Mengingat
masa silam.
2. Melihat
masa sekarang
B. Dari
Elihu untuk Ayub.
C. Dari
Tuhan untuk Ayub
1. Dimanakah
engkau ?
2. Dapatkah
engkau ?
3. Siapakah
yang dapat ?
IV. Epilog
: Allah.
A. Penyesalan
Ayub
Pemulihan Ayub
0 komentar:
Post a Comment