1.
Judul
Judul kitab ini diambil
dari gelar yang dianugerahkan kepada para pemimmpin bangsa yang diangkat Tuhan
untuk memerintah bangsa Israel
antara zaman Yosua hingga zaman monarkhi. Shophetim (pada hakim, penguasa,
pembebas atau penyelamat) bertugas memperhatikan kerohanian bangsa yang diatur
sesuai hukum-hukum Tuhan. Seorang hakim tidak hanya memelihara hukum keadilan dan
menyelesaikan pertikaian, melainkan juga membebaskan mereka dari penindasan
musuh. Judul kitab ini diekspresikan paling indah, sebagai berikut: "Maka
Tuhan membangkitkan hakim-hakim yang melepaskan mereka dari tangan para
penjarah mereka (2:16).
2.
Penulis
Sulit untuk menentukan
siapa penulis kitab Hakim-hakim sebab tidak ada informasi yang jelas. Namun
menurut tradisi orang Yahudi penulis kitab Hakim-hakim adalah Samuel hal ini
didasarkan pada kehidupan Samuel yang sering mencatat peristiwa dan tokoh penting
dalam kehidupan bangsa Israel
pada waktu itu (bnd. 1 Taw. 29:29).
3.
Tahun
Penulisan
Karena ditulis oleh
Samuel, kemungkinan besar tahun penulisannya antara tahun 1050-1000 sM.
4.
Tujuan
Tujuan kitab Hakim-hakim,
yaitu:
·
Untuk
memperingatkan bangsa Israel
bahwa ketaata akan membawa berkat, sebaliknya ketidak-taatan akan mengundang
disiplin dan hukuman Allah.
·
Mengingatkan
bangsa Israel
bahwa ketika umat Allah berbalik kepada Tuhan, berseru kepada-Nya dan bertobat,
Allah yang setia panjang sabar dan penuh belas kasihan, meresponinya dengan
penyelamatan.
5.
Tema
Tema-tema kitab
Hakim-hakim, yaitu kegagalan bangsa Israel . Nuansa kegagalan ini nampak
jika kita membandingkan antara kitab Yosua dan Hakim-hakim. Dimana Israel
berangkat dari pekik kemenangan dan ratap kegagalan, dari kebebasan ke
penindasan, dari kemajuan ke kemerosotan.
Memang secara historikal,
kitab ini menjembatani jenjang antara zaman Yosua dan zaman Samuel dan
mengawali bentuk monarkhi di bawah kepemimpinan raja Daud. Namun kitab ini
mencatat tujuh siklus pelanggaran - penindasan - permohonan - pembebasan. Dari
ketidak-taatan pertama (sejak zaman Adam), sejarah memaparkan pola kehidupan manusia
berdosa sampai ke periode Hakim-hakim, dimana setiap pelanggaran hukum
(2:11-13) senantiasa diikuti oleh penghukuman melalui tangan musuh (2:14-15),
sehingga terhimpit dan terhukum untuk berteriak minta tolong agar Tuhan
melepaskan mereka dari malapetaka itu (2:15), dan karena kesetiaan Allah kepada
kovenan-Nya, Tuhan mengangkat Hakim-hakim untuk melepaskan mereka dari hukuman
(2:16). Itu sebabnya kitab ini juga melangsir kebutuhan sebuah monarkhi di Israel .
Ketika setiap melakukan setiap apa yang benar menurut pandangan sendiri
(21:15), maka itulah pertanda betapa bangsa ini membutuhkan kepemimpinan
seorang raja yang adil.
Secara doktrinal, kitab
Hakim-hakim menarik perhatian kita kepada sejumlah kebenaran esensial, yaitu
peringatan Tuhan supaya orang Israel
hidup dalam kehendak-Nya da juga providensia-Nya yang terjadi dalam kehidupan
bangsa Israel .
6.
Tokoh
Kunci
Tokoh-tokoh penting dalam
kitab Hakim-hakim, yaitu: Barak, Debora, Gideon, Yefta, Simson. Kendati nama
Debora lebih mengemuka, namun yang tercantum dalam deretan orang beriman justru
Barak (Ibr. 11:32).
7.
Garis
Besar
a.
Kemerosotan
Hakim-hakim (psl. 1-2)
·
Kondisi
politik (psl. 1-2)
·
Kondisi
rohani (psl. 2)
b.
Penugasan
Hakim-hakim (psl. 3-16)
·
Pembebasan
dari Mesopotamia oleh Otniel (psl. 3)
·
Pembebasan
dari Moab
dan Elihud
·
Pembebasan
dari Filistin oleh Samgar
·
Pembebasan
dari Kanaan oleh Debora (psl. 4-5)
·
Pembebasan
dari Midian oleh Gideon (psl. 6-8)
·
Pelayanan
dan perilaku Abimelek (psl. 9)
·
Pelayanan
hakim Tola ( psl. 10)
·
Pelayanan
hakim Yair
·
Pembebasan
dari Amon oleh Yefta (psl. 11-12)
·
Pelayanan
hakim Ebzan
·
Pelayanan
hakim Elon
·
Pelayanan
hakim Abdon
·
Pembebasan
dari Filistin oleh Simson (13-16))
c.
Kemurtadan
Hakim-hakim (psl. 17-21)
·
Mikha
dan migrasi suku Dan (psl. 17-18)
·
Memerangi
Benyamin (psl. 19-21)
0 komentar:
Post a Comment