7:13 PM
0


1.    Judul
Judul kitab ini diambil dari gelar yang dianugerahkan kepada para pemimmpin bangsa yang diangkat Tuhan untuk memerintah bangsa Israel antara zaman Yosua hingga zaman monarkhi. Shophetim (pada hakim, penguasa, pembebas atau penyelamat) bertugas memperhatikan kerohanian bangsa yang diatur sesuai hukum-hukum Tuhan. Seorang hakim tidak hanya memelihara hukum keadilan dan menyelesaikan pertikaian, melainkan juga membebaskan mereka dari penindasan musuh. Judul kitab ini diekspresikan paling indah, sebagai berikut: "Maka Tuhan membangkitkan hakim-hakim yang melepaskan mereka dari tangan para penjarah mereka (2:16).    
2.    Penulis
Sulit untuk menentukan siapa penulis kitab Hakim-hakim sebab tidak ada informasi yang jelas. Namun menurut tradisi orang Yahudi penulis kitab Hakim-hakim adalah Samuel hal ini didasarkan pada kehidupan Samuel yang sering mencatat peristiwa dan tokoh penting dalam kehidupan bangsa Israel pada waktu itu (bnd. 1 Taw. 29:29).
3.    Tahun Penulisan
Karena ditulis oleh Samuel, kemungkinan besar tahun penulisannya antara tahun 1050-1000 sM.
4.    Tujuan
Tujuan kitab Hakim-hakim, yaitu:
·         Untuk memperingatkan bangsa Israel bahwa ketaata akan membawa berkat, sebaliknya ketidak-taatan akan mengundang disiplin dan hukuman Allah.
·         Mengingatkan bangsa Israel bahwa ketika umat Allah berbalik kepada Tuhan, berseru kepada-Nya dan bertobat, Allah yang setia panjang sabar dan penuh belas kasihan, meresponinya dengan penyelamatan.
5.    Tema
Tema-tema kitab Hakim-hakim, yaitu kegagalan bangsa Israel. Nuansa kegagalan ini nampak jika kita membandingkan antara kitab Yosua dan Hakim-hakim. Dimana Israel berangkat dari pekik kemenangan dan ratap kegagalan, dari kebebasan ke penindasan, dari kemajuan ke kemerosotan.
Memang secara historikal, kitab ini menjembatani jenjang antara zaman Yosua dan zaman Samuel dan mengawali bentuk monarkhi di bawah kepemimpinan raja Daud. Namun kitab ini mencatat tujuh siklus pelanggaran - penindasan - permohonan - pembebasan. Dari ketidak-taatan pertama (sejak zaman Adam), sejarah memaparkan pola kehidupan manusia berdosa sampai ke periode Hakim-hakim, dimana setiap pelanggaran hukum (2:11-13) senantiasa diikuti oleh penghukuman melalui tangan musuh (2:14-15), sehingga terhimpit dan terhukum untuk berteriak minta tolong agar Tuhan melepaskan mereka dari malapetaka itu (2:15), dan karena kesetiaan Allah kepada kovenan-Nya, Tuhan mengangkat Hakim-hakim untuk melepaskan mereka dari hukuman (2:16). Itu sebabnya kitab ini juga melangsir kebutuhan sebuah monarkhi di Israel. Ketika setiap melakukan setiap apa yang benar menurut pandangan sendiri (21:15), maka itulah pertanda betapa bangsa ini membutuhkan kepemimpinan seorang raja yang adil.
Secara doktrinal, kitab Hakim-hakim menarik perhatian kita kepada sejumlah kebenaran esensial, yaitu peringatan Tuhan supaya orang Israel hidup dalam kehendak-Nya da juga providensia-Nya yang terjadi dalam kehidupan bangsa Israel.    



6.    Tokoh Kunci
Tokoh-tokoh penting dalam kitab Hakim-hakim, yaitu: Barak, Debora, Gideon, Yefta, Simson. Kendati nama Debora lebih mengemuka, namun yang tercantum dalam deretan orang beriman justru Barak (Ibr. 11:32).
7.    Garis Besar
a.    Kemerosotan Hakim-hakim (psl. 1-2)
·         Kondisi politik (psl. 1-2)
·         Kondisi rohani (psl. 2)
b.    Penugasan Hakim-hakim (psl. 3-16)
·         Pembebasan dari Mesopotamia oleh Otniel (psl. 3)
·         Pembebasan dari Moab dan Elihud
·         Pembebasan dari Filistin oleh Samgar
·         Pembebasan dari Kanaan oleh Debora (psl. 4-5)
·         Pembebasan dari Midian oleh Gideon (psl. 6-8)
·         Pelayanan dan perilaku Abimelek (psl. 9)
·         Pelayanan hakim Tola ( psl. 10)
·         Pelayanan hakim Yair
·         Pembebasan dari Amon oleh Yefta (psl. 11-12)
·         Pelayanan hakim Ebzan
·         Pelayanan hakim Elon
·         Pelayanan hakim Abdon
·         Pembebasan dari Filistin oleh Simson (13-16))
c.    Kemurtadan Hakim-hakim (psl. 17-21)
·         Mikha dan migrasi suku Dan (psl. 17-18)
·         Memerangi Benyamin (psl. 19-21)


0 komentar:

Post a Comment