1. Judul.
Judul kitab ini diambil dari nama tokoh utama dalam kitab ini yaitu
Maleakhi. Dalam Septuaginta disebut Malachias
sedang bahasa Latinnya Maleachi.
2. Penulis.
Maleakhi
Cuma disebut namanya sebagai penulis dalam psl 1:1. Sekalipun ada tradisi Yahudi yang kurang
berbobot mengatakan bahwa kitab ini ditulis oleh Nehemia, sebab ‘Maleakhi’
dalam bahasa Ibrani Malak-i artinya
‘utusanku’, bisa berarti utusan tak bernama (anonim). Keabsahan penulisnya, tanggal penulisannya
dan kesaatuan kitabnya tak perlu diragukan. “Mal(e)ak-i“ (utusanku) bisa juga
merupakan kependekan MALAK-YAH
(utusan atau malaikat TUHAN). Hal ini
senada dengan isi kitab yang mengantisipasi kedatangan utusan Allah (bnd. 3:1),
nubuatan tentang datangnya pendahulu Mesias, Yohanes pembabtis (Mat. 11:10).
3. Tahun
penulisan
Ditinjau
dari bukti-bukti internal, nubuat jelas terjadi pada pertengahan abad ke-5 sM
(435 sM). Kesimpulan ini ditarik dari
beberapa indikasi.
a. Bait
suci telah selesai dibangun dan persembahan korban menurut hukum Musa telah
dilaksanakan kemabali (1:7; 3:1).
b. Gubernur
Persia yang berkuasa saat itu, tidak mungkin masih ada pada pemerintahan
Gubernur Nehemia (445 sM atau 433 sM).
c. Dosa-dosa
yang dituntut Maleakhi sama dengan yang dikoreksi Nehemia selama term kedua
pelayanannya yaitu
·
Kelesuan keimaman (1:6; Neh. 13:4-9).
·
Mengabaikan perpuluhan untuk keperluan kaum
Lewi (3:7-12 bnd. Neh. 13:10-13).
·
Banyaknya kawin campur dengan wanita asing
(2:10-16 bnd. Neh. 13:23-28). Hal ini masuk akal bila memperkirakan bahwa
Maleakhi telah memprotes semua kejahatan itu mendahului kembalinya Nehemia,
sehingga sesuai jika diperkirakan sekitar tahun 435 sM.
4. Tema
Tema kitab ini yaitu teguran untuk hidup
benar dihadapan Tuhan. Dalam kitab ini Maleakhi menegur umat karena kelalaian
mereka terhadap ibadah sejati mereka kepada Allah dan memanggil mereka untuk
bertobat (1:6; 3:7). Persembahan yang
kudus adalah mempersembahkan diri secara hidup kudus dan berkenan kepada Allah.
Maleakhi mengarahkan jemaaat untuk memiliki ketulusan terhadap Tuhan dan
menjaga integritas yang murni dihadapan Allah, sehingga Ia tak segan-segan
mencurahkan berkat kemurahanNya atas panen dan kesejahteraan bangsa. Israel terutama harus hidup sesuai dengan
panggilannya sebagai bangsa yang kudus seraya menunggu kedatangan Mesias.
Pengharapan muncul melalui penghakiman yang bertujuan menyelamatkan.
5. Garis besar.
I.
Hak-hak khusus bagi Israel (1).
A. Kasih
Allah dinyatakan.
B. Kasih
Allah diragukan.
C. Kasih
Allah dipaparkan.
II.
Dosa-dosa Israel (2).
A. Penyelewengan.
B. Kawin
campur.
C. Parentesis:
Kedatangan Elia.
D. Kekerasan.
E. Perceraian.
III. Janji-janji pada Bangsa Israel (3-4).
A. Kedatanga
utusan Kovenan.
B. Kedatangan
pendahulu Mesias
C. Kedatangan
hari Tuhan.
0 komentar:
Post a Comment