orthochristian.com
1. Judul
Dalam Bahasa Ibrani, kitab Mazmur berjudul Tehilim atau Sefer Tehilim (Kitab-kitab Tahlil) atau disingkat Tilim (Kidung pujian). Septuaginta
memberi nama Psalmoi (Mazmur) yaitu
lagu-lagu atau puisi-puisi yang dinyanyikan dengan iringan musik. Kata Psalmos berasal dari psallein artinya ‘memetik senar’
pengiring lagu.
2. Penulis
Sekalipun sebagian besar teks Mazmur tidak menunjukkan
siapa penulisnya, namun judulnya sering memberi petunjuk tentang penulisnya.
Para penulis itu diantaranya : Ethan menulis 1 Mazmur yaitu psl. 89; Musa
menulis 1 Mazmur yaitu psl. 90; Salomo menulis 2 Mazmur yaitu psl. 72 dan 127;
Korah menulis 12 Mazmur yaitu psl. 42, 44-49, 84-85, 87-88; Asaf menulis 12 Mazmur yaitu psl. 50, 73-83
dan Daud menulis 73 Mazmur.
3. Tahun
penulisan
Karena cakupan kronologis yang sangat luas, pengaturan
tema yang melebar dan banyaknya orang yang hidup dalam beragam kondisi, kitab
Mazmur merefleksikan multi-suasana dan pengalaman yang sangat relevan bagi para
pembacanya tanpa menghiraukan di zaman apa ia hidup. Dibawah ini dijelaskan
penanggalan kitab Mazmur menurut Archer yaitu : Mazmur 90 merupakan Mazmur
pertama yang ditulis Musa sekitar tahun 1405 sM. Mazmur Daud aslinya ditulis
sekitar tahun 1020-975 sM. Mazmur Asaf diperkirakan ditulis tahun pada periode
yang sama. Mazmur 127 ditulis pada masa pemerintahan Salomo yaitu tahun 950 sM.
Untuk Mazmur Korah sulit untuk menentukan tahun penulisannya sebab sulit untuk
memastikan masa keturunan Korah. Namun ada kemungkinan Mazmur tersebut ditulis
pada masa pengasingan.
4. Tema
Sulit untuk menggeneralisasi sebuah tema untuk kumpulan 150
Mazmur ini sebab Mazmur tersebut mencakup beragam perasaan, keadaan dan tema.
Namun secara keseluruhan tema umum kitab Mazmur yaitu Ibadah, yang secara
hakiki merupakan penawar keresahan melalui respon pribadi terhadap karya Allah.
Mazmur merupakan ekspresi ibadah, iman dan kehidupan rohani umat Israel. Dalam
Mazmur, kita punya cermin hati umat Allah yang mencatat pengalaman manusia yang
sederhana, universal, dalam pancangan pribadi, perjanjian, rancangan dan
kehadiran Allah.
5. Tujuan
penulisan
Untuk mengekspresikan respon pribadi orang percaya atas
kebajikan dan anugerah Allah. Oleh karena itu kebanyakan Mazmur berisikan
catatan isi hati pemazmur yang terdalam tentang keputusasaan, kecemasan, atau
syukur yang muncul bahkan disaat menghadapi perlawanan dari musuh-musuh Allah
atau ketika pengalami pemeliharaan Allah.
6. Cara
menafsir Mazmur.
Ada empat cara menafsir Kitab Mazmur yaitu:
o
Berdasarkan latar belakang sejarah
peristiwanya.
o
Berkaitan dengan aspek-aspek tata ibadah
Israel.
o
Berhubungan dengan srtuktur dan motif penulisnya.
o
Berdasarkan metode gramatika-historika,
dengan memperhatikan : penggenapan nubuatan-nubuatan Mazmur khusus mengacu pada
Yesus Kristus.
·
Tipikal Mesianik. Pemazmur mempunyai tipe
Kristus (34:20), namun unsur-unsur lainnya kurang sesuai. Dalam hal ini,
mungkin Yesus dan para rasulNya mengaplikasikan ungkapan mazmur yang mirip
dengan pengalaman mereka (109:8 bnd. Kis. 1:20).
·
Tipologi Mesianik. Kendati para pemazmur
mendeskripsikan pengalaman pribadi, bahasa mereka yang melampaui mereka, menjadi
kenyataan historis dalam diri Kristus secara : pertama, mesianik. Mengacu pada
keluarga Daud atau raja tertentu, namun hanya akan mencapai puncak
penggenapannya dalam pribadi Kristus, Anak Daud (2). Kedua, profetik. Mengacu
langsung pada Kristus tanpa acuan kepada orang lain (110).
0 komentar:
Post a Comment