3:57 AM
0
orthochristian.com

1.   Judul
Dalam Bahasa Ibrani, kitab Mazmur berjudul Tehilim atau Sefer Tehilim (Kitab-kitab Tahlil) atau disingkat Tilim (Kidung pujian). Septuaginta memberi nama Psalmoi (Mazmur) yaitu lagu-lagu atau puisi-puisi yang dinyanyikan dengan iringan musik. Kata Psalmos berasal dari psallein artinya ‘memetik senar’ pengiring lagu.
2.   Penulis
Sekalipun sebagian besar teks Mazmur tidak menunjukkan siapa penulisnya, namun judulnya sering memberi petunjuk tentang penulisnya. Para penulis itu diantaranya : Ethan menulis 1 Mazmur yaitu psl. 89; Musa menulis 1 Mazmur yaitu psl. 90; Salomo menulis 2 Mazmur yaitu psl. 72 dan 127; Korah menulis 12 Mazmur yaitu psl. 42, 44-49, 84-85, 87-88;  Asaf menulis 12 Mazmur yaitu psl. 50, 73-83 dan Daud menulis 73 Mazmur.
3.   Tahun penulisan
Karena cakupan kronologis yang sangat luas, pengaturan tema yang melebar dan banyaknya orang yang hidup dalam beragam kondisi, kitab Mazmur merefleksikan multi-suasana dan pengalaman yang sangat relevan bagi para pembacanya tanpa menghiraukan di zaman apa ia hidup. Dibawah ini dijelaskan penanggalan kitab Mazmur menurut Archer yaitu : Mazmur 90 merupakan Mazmur pertama yang ditulis Musa sekitar tahun 1405 sM. Mazmur Daud aslinya ditulis sekitar tahun 1020-975 sM. Mazmur Asaf diperkirakan ditulis tahun pada periode yang sama. Mazmur 127 ditulis pada masa pemerintahan Salomo yaitu tahun 950 sM. Untuk Mazmur Korah sulit untuk menentukan tahun penulisannya sebab sulit untuk memastikan masa keturunan Korah. Namun ada kemungkinan Mazmur tersebut ditulis pada masa pengasingan.
4.   Tema
Sulit untuk menggeneralisasi sebuah tema untuk kumpulan 150 Mazmur ini sebab Mazmur tersebut mencakup beragam perasaan, keadaan dan tema. Namun secara keseluruhan tema umum kitab Mazmur yaitu Ibadah, yang secara hakiki merupakan penawar keresahan melalui respon pribadi terhadap karya Allah. Mazmur merupakan ekspresi ibadah, iman dan kehidupan rohani umat Israel. Dalam Mazmur, kita punya cermin hati umat Allah yang mencatat pengalaman manusia yang sederhana, universal, dalam pancangan pribadi, perjanjian, rancangan dan kehadiran Allah.
5.   Tujuan penulisan
Untuk mengekspresikan respon pribadi orang percaya atas kebajikan dan anugerah Allah. Oleh karena itu kebanyakan Mazmur berisikan catatan isi hati pemazmur yang terdalam tentang keputusasaan, kecemasan, atau syukur yang muncul bahkan disaat menghadapi perlawanan dari musuh-musuh Allah atau ketika pengalami pemeliharaan Allah.
6.   Cara menafsir Mazmur.
Ada empat cara menafsir Kitab Mazmur yaitu:
o   Berdasarkan latar belakang sejarah peristiwanya.
o   Berkaitan dengan aspek-aspek tata ibadah Israel.
o   Berhubungan dengan  srtuktur dan motif penulisnya.
o   Berdasarkan metode gramatika-historika, dengan memperhatikan : penggenapan nubuatan-nubuatan Mazmur khusus mengacu pada Yesus Kristus.
·        Tipikal Mesianik. Pemazmur mempunyai tipe Kristus (34:20), namun unsur-unsur lainnya kurang sesuai. Dalam hal ini, mungkin Yesus dan para rasulNya mengaplikasikan ungkapan mazmur yang mirip dengan pengalaman mereka (109:8 bnd. Kis. 1:20).
·        Tipologi Mesianik. Kendati para pemazmur mendeskripsikan pengalaman pribadi, bahasa mereka yang melampaui mereka, menjadi kenyataan historis dalam diri Kristus secara : pertama, mesianik. Mengacu pada keluarga Daud atau raja tertentu, namun hanya akan mencapai puncak penggenapannya dalam pribadi Kristus, Anak Daud (2). Kedua, profetik. Mengacu langsung pada Kristus tanpa acuan kepada orang lain (110).


0 komentar:

Post a Comment