1.
Judul
Judul
kitab ini diambil dari nama penulisnya yaitu Zakharia. Kata Zakharia berarti ‘Yahwe ingat’.
Sedangkan versi Septuaginta dan Vulgata menyebutnya Zacharias.
2. Penulis.
Secara
umum para ahli setuju bahwa kitab ini ditulis oleh Zakharia. Hal ini nyata dari
isi kitabnya yang berisi penglihatan yang diberikan Allah kepada Zakharia untuk
disampaikan ke umatNya. Zakharia bin Berekhya bin Ido adalah imam yang memimpin
kaum Lewi (Neh. 12:4), sezaman dengan nabi Zerubabel (Ezr. 6:14).
3. Tahun
penulisan
Zakharia
masih sangat muda (2:4) ketika bekerjasama dengan Hagai dalam seruan
pembangunan di tahun 520 sM. Nubuatnya yang terakhir (7) terjadi dua tahun
kemudian (518 sM). Oleh karena itu kitab ini kemungkinan ditulis tahun 520 –
518 sM.
4. Tema.
Tema
kitab ini yaitu pemulihan. Kitab Zakharia ditulis untuk memberi semangat kepada
kaum remnan yang pulang untuk menyelesaikan rekonstruksi bait suci. Sang nabi
juga menunjukkan bahwa Tuhan bekerja dalam memulihkan Israel untuk kembali ke
warisan rohani mereka dalam mempersiapkan kedatangan Mesias. Secara doktrinal, kitab Zakharia menunjukkan
pentingnya peran Bait Suci guna mengembalikan relasi kaum Israel kepada Allahnya.
Kitab ini juga memperlihatkan providensia Allah untuk membawa kembali umatNya
ke tanah air mereka dan hal itu menyoroti dekatnya hari Mesias yang akan
memulihkan kehidupan rohani umatNya.
5. Garis
besar
I. Ajakan pertobatan (1-6)
II. Delapan penglihatan
A. Penglihatan
kuda dan penunggangnya.
B. Penglihatan
empat tanduk dan empat pandai besi.
C. Penglihatan
penyelidik dengan tali sipat
D. Penglihatan
menorah emas
E. Penglihatan
skrol terbang
F. Penglihatan
perempuan dalam gantang.
G. Penglihatan
empat kereta perang.
III.
Penobatan Imam besar Yosua
IV.
Pertanyaan tentang puasa (7-8).
V.
Nubuat tentang masa depan (9-14).
A.
Nubuat pertama: Penolakan terhadap Mesias
B. Nubuat kedua: Pemerintahan Mesias
0 komentar:
Post a Comment